Manajemen Sebagai Pembangun Kinerja Kerja Masyarakat Pengertian

Oleh: Mohammad Miftah Ali

Manajemen kinera merupakan proses penentuan indikator kinerjayang tepat untuk suatu kegiatan serta pengukuran indikator kinerja dari pelakasanaan kegiatan sehingga dapat di gunakan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu organisasi pemerintahan
Fungsi Manajemen Kinerja
Sebagai proses sistematik, terencana dan berkelanjutan yang meliputi perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, pinilaian kinerja, kaji ulang kinerja, dan perbaikan kinerja
Aspek kinerja
* Stabilitas organisasi yang terkait apakah layanannya bisa secara konsisten dihantarkan dan organisasi bisa terus bertahan.
* Stabilitas finansial yang terkait dengan kemampuan organisasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, semisal, kemampuan untuk membayar tagihan-tagihan. Stabilitas finansial seringkali kurang dihiraukan sebagai perihal yang penting dalam pembangun kapasitas.
* Kualitas program (produk dan layanan) yang didasarkan pada indikator dampak, termasuk riset memadai tentang bagaimana program yang efektif serta sistem pengelolaan hasil keluaran.
* Pertumbuhan organisasi yang didasarkan pada kemampuan mendapatkan sumberdaya dan menyediakan lebih banyak layanan. Secara sendiri, pertumbuhan bukanlan suatu indikator kerja
Ruang Lingkup Program Manajemen Kinerja
Program manajemen Kinerja ini ruang kingkupnya cukup besar. Ia bersifat menyeluruh atau menggarap semua bagian/fungsi dari sebuah organisasi. Program ini menjamah semua elemen, unsur atau input yang harus didayagunakan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut, bukan hanya manusia. Elemen-elemen tersebut adalah teknologi (peralatan, metode kerja) yang digunakan, kualitas dari input (termasuk material), kualitas lingkungan fisik (keselamatan, kesehatan kerja, lay-out temapt kerja dan kebersihan), iklim dan budaya organisasi serta kompensasi dan imbalan. Kegiatan dengan ruang lingkup seperti tersebut diatas merupakan sebuah proyek besar dan melibatkan hampir semua orang, dan harus ditangani langsung oleh pemimpin puncak organisasi. Beberapa tim “adhoc” baik yang terdiri dari “orang dalam” dan/atau konsultan diberi tugas khusus untuk membantu pemimpin melakukan penelitia-penelitian membuat rancangan sampai menangani proyek-proyek khusus.

Baca Juga:  PANCASILA MERUPAKAN DASAR-DASAR NEGARA INDONESIA

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan, bahwa program manajemen kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam MSDM. Selain itu penggunaan istilah “manajemen” mempunyai implikasi, bahwa kegiatan tersebut harus dilaksanakan sebagai proses manajemen umum, yang dimulai dengan penetapan sasaran dan di akhiri dengan evaluasi. Proses tersebut pada garis besarnya terdiri dari lima kegiatan utama yaitu:
·       Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus dicapai oleh karyawan dan rumusan tersebut disepakati bersama.
·       Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai oleh karyawan untuk kurun waktu tertentu. Termasuk dalam tahap ini adalah penetapan standar prestasi dan tolak ukurnya.
·       Melakukan “monitoring”, melakukan koreksi, memberikan kesempatan dan bantuan yang diperlukan bawahan.
·       Menilai prestasi karyawan tersebut dengan cara membandingkan prestasi yang dicapai dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam tahap penilaian ini harus tercakup pula kegiatan mengidentifikasi bidang-bidang yang ada dan dirasakan terdapat kelemahan pada orang yang dinilai.
·       Memberikan umpan balik pada karyawan yang dinilai dengan seluruh hasil penilaian yang dilakukan. Disini juga dibicarakan cara-cara untuk memperbaiki kelemahan yang telah diketahui dengan tujuan meningkatkan prestasi kerja pada priode berikutnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
a.      Efektifitas dan efisiensi
b.     Otoritas (wewenang)
c.      Disiplin
d.     Inisiatif

Karakteristik Kinerja Karyawan
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut :
a.      Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
b.     Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
c.      Memiliki tujuan yang realistis.
d.     Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.
e.      Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya.
f.      Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

Baca Juga:  RUMAH, TEMPAT BELAJAR TERBAIK SAAT PANDEMI

Berikut beberapa cara meningkatkan kinerja karyawan :
1.     Memberikan dukungan atau dorongan kepada karyawan untuk berkembang
Memberi kesempatan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan yang berbeda.
Mengembangkan potensi diri.
Tumbuh dan berkembang.
Memberi motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai pekerjaan
2.     Membuat standart kerja yang jelas
Memudahkan mengontrol kinerja atau performance karyawan
Dengan adanya standart yang jelas, karyawan akan berusaha mencapai standart tersebut dengan cara memperbaiki performance atau kinerja
3.     Menetapkan area tanggung jawab dalam bekerja
1. Adanya tanggung jawab yang tinggi, memotivasi karyawan untuk meningkatkan performance agar tanggung jawabnya terselesaikan dengan baik
4.     Mendorong karyawan untuk dapat mencapai standart kerja atau Performance yang baik
Menjadikan karyawan sebagai partner
Menghargai pendapat mereka atau mengajak mereka berkomunikasi
5.     Membuat dokumen kesepakatan dengan karyawan
Dokumen berisi kesepakatan untuk mencapai standart
Digunakan untuk kontrol kinerja karyawan
6.     Menentukan rangkaian atau urutan kegiatan
Menjadikan situasi kerja lebih sistematis
Karyawan tidak tumpang tindih dalam melakukan pekerjaan
7.     Mengawasi dan mengikuti karyawan dalam melakukan pekerjaan
Mengetahui kebutuhan karyawan untuk mencapai standart
Menunjukkan kepedulian kepada karyawan sehingga mereka termotivasi untuk mencapai kesuksesan
8.     Memperjelas tentang pemberian reward atau penghargaan
Mendorong karyawan untuk berperilaku lebih baik dan positif
Reward adalah faktor pendorong meningkatnya performance

*) Penulis Adalah Mahasiswa Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang