3 Tahun Berdiri Bangunan Proyek TPT / Parapet Di Desa Piyak Ambrol Akibat Alam

Reporter: Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Bangunan TPT atau Parapet di Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang sudah berdiri sejak 3 Tahun lalu saat ini mengalami ambles dikarena kondisi alam yaitu longsor tergeras air dari sungai Kali Mekuris yang sering mengalir di sekitar TPT tersebut.

Disampaikan oleh Kades Piyak Abdul Aziz kepada Media SuaraBojonegoro.com, bahwa Kondisi memang TPT sudah ambles sejak Tahun 2019 saat banjir dan air memenuhi sekitar lokasi tersebut, dan ketika air banjir yang mengalir hilang TPT tersebut mengalami ambles sedikit demi sedikit.

“Bangunan TPT tersebut sesuai dengan RAB atau Rencana Anggaran Biaya, sebesar Rp133 juta pada tahun 2017,” Ujar Abdul Aziz, Kamis (9/7/2020).

Terkait pembangunan TPT atau Parrapet ini dikatakan oleh Kades Piyak, bahwa pembangunan tersebut sangat memberikan dampak positif karena setelah ada bangunan tersebut air banjir yang biasanya sampai ke pekarangan warga hingga ke empat Desa yaitu Piyak, Sedeng, Simbatan, Pesen dan Area perswahan di Desa Palembon, namun setelah adanya tanggul, dapat membendung air hingga tidak mengalir ke Pemukiman dan perswahan warga.

Baca Juga:  Bangunan Proyek TPT / Parapet Desa Piyak Kanor Ambruk, Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi Teknik

Hal tersebut juga dibenarkan salah satu warga, Harnowo, bahwa selama ini air sudah tidak mengalir ke pemukian ketika banjir, “dan amblesnya TPT ini memang karena alam yang mana ketika banjir air selalu menggerus tanah sekitar TPT,” Jelas Harnowo.

Hal tersebut juga dibuktikan tanda tangan pernyataan warga masyarakat Piyak dukuh Anting Anting bahwa TPT yang ambles tersebut karena Faktor alam berasal dafi gerusan air banjir yang sering datang.

Untuk anggaran memang ada dua kali penganggaran untuk dua TPT, yaitu pada tahun 2017 senilai Rp 215 juta, untuk TPT sepanjang 80 meter dan 56 meter dan saat ini mengalami ambles sepanjang 30 meter. Dan tahun 2018 juga dianggarkan untuk pembangunan TPT untuk di sambungkan dari TPT yang dibangun pada tahun 2017 senilai Rp357 juta untuk sepanjang 200 meter.

“Sehingga harus dipahami bahwa pembangunan TPT memang dua anggaran dari DD tahun 2017 dan 2018 akan tetapi ada dua pekerjaan TPT yang dikerjakan pada tahun 2017 dan 2018, sesuai Rencana Anggaran Biaya Yang ada dan sudah disampaikan LPJ nya, serta sudah di Monev,” Tambah Kades.

Baca Juga:  Mundurnya Pembangunan TPT di Brabowan Karena Diminta Masyarakat, Agar Tak Menganggu Saat Panen

Untuk mengantisipaai ambles yang meluas pada TPT, pihek Pemdes juga mengajukan ke BWS Jawa Tengah dan didampingi oleh Pihak Bakorwil untuk Proyek Bronjong, sehingga mengurangi atau mengantisipasi faktor alam yang sewaktu waktu terjadi banjir agar tidak TPT yang ada tidak ambles.

Pihak Pemdes juga merasa khawatir jika dibiarkan ambles akan berdampak air akan mengalir ke pemukiman warga saat banjir, sehingga BWS akan membantu bronjong darurat untuk menghalau ketika banjir datang.

“Dan bronjong ini meruoakan solusi agar longsor atau ambles lagi, dan sudah di datangi oleh konsultan dan BWS,” Tegas Kades Piyak.

Kades Muh Abdul Azis berharap bangunan untuk manfaat masyarakat ini menjadi perhatian semua masyarakat untuk bersama sama merawat dan mengantisipasi kerusakan agar tidak berdampak buruk bagi masyarakat yaitu saat banjir dan musim penghujan tiba. (Sas*)