Warga Babad Kedungadem Nyatakan Ada Paving Yang Tak Diambil Saat Peningkatan Jalan Aspal BKD

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – Adanya Dugaan persoalan terkait proyek BKD Desa Babad, Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro yang disampaikan oleh beberapa warga bahwa ada paving yang tidak diambil saat proses pembangunan jalan aspal melalui program BKD yang bersumber dari APBD Bojonegoro, hal tersebut dinyatakan oleh beberapa warga Desa Babad.

Sebelumnya pembangunan jalan aspal Desa Babad ini ada beberapa titik paving yang diambil, dan ternyata warga banyak yang mengetahui ada paving jalan yang seharusnya diambil karena menjadi aset desa, dan selain itu teknis pembangunan jalan aspal seharusnya diberikan base course atau dasar lantai, sebagai langkah proses pembuatan jalan aspal.

Warga Babad Bernama Sriatun mengetahui langsung bahwa ada beberapa titik jalan yang pavingnya tidak diambil, dia juga mengetahui ada yang diambil.

Baca Juga:  Bangunan Gedung Perpustakaan Kedungadem Berjalan Sesuai Rencana

“Ada yang diambil beberapa di sebelah sana, ada juga yang tidak diambil atau dibiarkan langsung diberikan padel,” Ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (15/4/2023).

Dia juga menyatakan bahwa tidak diambilnya paving tersebut, mendengar informasi yang katanya supaya pembangunan lebih cepat.

Awak media ini mencoba menghubungi Kades Setempat, Yarbo melalui telepon dan akun Wathsappnya namun tidak ada jawaban sama sekali. Begitu juga ketika didatangi di Balai Desa juga tidak ada.

Sebelumnya diberitakan bahwa proyek BKKD Desa Babad ini sempat dikeluhkan oleh warga karena khawatir kualitas jalan aspal nantinya, pasalnya ada paving yang tidak diambil, dan hal itu seharusnya sesuai juklak juknis BKD.

Baca Juga:  Tabrak Batu, Pengendara Motor Ini Alami Kecelakaan di Kedungadem

Sampai saat ini pengerjaan proyek BKD babad untuk jalan aspal senilai
Rp. 1.143.730.500,- saat ini sedang dalam proses pengerjaan atau pemadatan lantai dasar dan belum dilakukan aspal.

Warga Babad, Agus menyampaikan terima kasih atas pembangunan jalan di Desanya untuk lebih baik, namun dirinya berharap pengerjaan jalan ini harus dilakukan sesuai juklak juknis yang benar agar jalan aspal dari program BKD ini memiliki kualitas yang baik dan bisa bertahan lama digunakan warga, dan tidak hanya asal membangun dan berbentuk jalan aspal saja. (Put/SAS)