SuaraBojonegoro.com – Fenomena pekerja anak di Kota Malang telah menjadi isu yang semakin meresahkan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu sosial yang berdampak pada kesejahteraan anak-anak, sukses diadakan acara Talkshow Aksi Peduli Sosial yang bertajuk ‘Bersatu, Hentikan Lingkaran Isu Sosial Anak’ pada Selasa, 08 Agustus 2023 di Waroeng Tani Kec. Dau, Kab, Malang. Dalam talkshow ini, berbagai pihak pemangku kepentingan yang terkait dengan isu sosial anak berhasil dihimpun dan turut aktif berpartisipasi dalam membahas permasalahan-permasalahan isu sosial tersebut.
Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jatim, sebuah LSM yang berfokus pada isu sosial sosial anak dengan CANDIKALA Team, sebuah kelompok yang sedang menjalankan project Mata Kuliah Praktikum 3 Public Relations : Management Event, Program Studi Ilmu Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kerja sama ini, berhasil diundang Imron Rosadi, selaku Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Maria Clara Bastiani selaku Direktur Eksekutif JARAK yang merupakan lembaga jaringan Penanggulangan Pekerja Anak di beberapa daerah Indonesia, dan Anwar Sholihin selaku Direktur dari Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jatim.
Acara ini diawali dengan pemaparan kondisi pekerja anak oleh CANDIKALA Team dalam acara “Aksi Peduli Sosial pada Pendidikan Anak” yang diselenggarakan oleh di bulan Juni lalu, dijumpai hampir 20 pekerja anak yang mengutarakan situasi mereka yang masih tetap bersemangat untuk mengejar pendidikan baik formal maupun non-formal. Pihak CANDIKALA juga turut berbagi tentang upaya mereka dalam mengumpulkan data terkait pekerja anak di Kota Malang. Tantangan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan valid menjadi sorotan, karena seringkali anak-anak enggan memberikan informasi secara terbuka.
Menyikapi hal ini, pihak Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jatim bersama dengan JARAK, memaparkan usaha keras dalam mengatasi isu ini. Namun, adanya perbedaan pendekatan dalam penanganan kasus pekerja anak memunculkan pertanyaan mengenai koordinasi antar lembaga dan kementerian terkait. Dalam konteks pendekatan terhadap pekerja anak, Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jatim dan JARAK dihadapkan pada tantangan yang berbeda, terutama dalam mengatasi faktor-faktor penyebab isu ini. Meskipun keduanya berperan penting, perbedaan dalam treatment terhadap pekerja anak mengundang pertanyaan tentang efektivitas tindakan masing-masing lembaga.
Dalam menjawab pertanyaan terkait perbedaan pendekatan dan treatment antara LPKP dan JARAK, serta kerjasama antara berbagai kementerian, pihak Menko PMK akan memberikan gambaran mengenai program-program yang sedang dikerjakan untuk menanggulangi isu pekerja anak di tengah bonus demografi yang akan datang.
Pihak Menko PMK yang berpartisipasi dalam talkshow ini, memberikan pandangan tentang pola koordinasi antar kementerian yang perlu dibangun untuk menurunkan jumlah pekerja anak. Isu ini melibatkan berbagai faktor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam konteks bonus demografi yang akan datang, pertanyaan mengenai program kerja sama antar kementerian dalam menanggulangi isu pekerja anak juga diajukan.
Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam mengatasi isu pekerja anak, khususnya di kota-kota seperti Malang. Koordinasi yang baik antara lembaga pemerintah, LSM, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengatasi masalah ini. Melalui kerjasama yang sinergis, diharapkan upaya untuk mengatasi isu pekerja anak dapat berjalan lebih efektif, memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.
Melihat akar permasalahan yang kompleks, talkshow ini mencari solusi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah, maupun LSM. Diharapkan, dari diskusi pada acara talkshow ini dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang isu pekerja anak di Kota Malang dan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.
Acara Talkshow Aksi Peduli Sosial, “Bersatu Hentikan Lingkaran Isu Sosial Anak” ini juga telah menciptakan ruang untuk berdialog antara LSM terkait dengan pemerintahan yang mencoba untuk merumuskan solusi konkret dalam penanggulangan isu pekerja anak. Diharapkan, upaya ini akan memberikan dampak yang positif dalam melindungi hak-hak anak dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia. (Red/Lis)