UNTUKMU PARA PENGEMUDI UGAL

Oleh : Moh. Septa Herlambang

suarabojonegoro.com – Jalan raya adalah salah satu sarana penghubung semua orang pemakainya untuk beraktivitas dan untuk perjalanan menuju tempat tujuan yang ditujunya serta semakin indan nan cantik dengan adanya rambu-rambu lalu lintas yang ada di pepinggiran. Jalan raya juga menjadi salah satu tempat mencari nafkah para tulang punggung keluarga seperti halnya : tukang becak, tukang ojek, supir bis dan sebagainya. Maklum jika bising selalu terdengar.

Namun dari semua itu yang paling menakutkan dan memprihatinkan adalah nyawa menjadi taruhan akibat kecelakaan. Kecelakaan yang semakin sering terjadi, semua ini todak terlepas dari para pengemudi yang ilegal, ( dalam artian tidak memiliki surat-surat yang lengkap ) para pengemudi yang tidak bertanggung jawab, ugal-ugalan, kebut-kebutan, rambu-rambu yang tidak di patuhi, di tambah dengan adanya para kids zaman now ( anak-anak zaman sekarang) yang belum selayaknya berwira-wiri di jalan raya dengan motor bondol-brondol.

Sangat ironis jika hal-hal seperti ini tidak di tindak lanjuti oleh pihak yang berwenang, akibatnya selain meresahkan para pengendara yang taat peraturan dan berhati-hati, kerugianpun akan dirasakan keluarga yang ditinggalkan dan tentunya dirinya sendiri.

Selain tindak lanjut dari yang bertugas, kita sebagai orang dewasa haruslah bersikap dewasa dan memberikan contoh yang baik kepada anak-anak yang sejatinya memang masih polos dan perlu pengarahan, dan juga para remaja yang berpendidikan, janganlah sungkn untuk menegur kepada yang lebih tua sekalipun. Semua ini demi kebaikan bersama, jika hal-hal salah ini tidak di usut tuntas, para remaja terdidikpun hanya diam maka akan banyak nyawa yang melayang di jalanan akibat rusuh para orang tak bertanggung jawab.

Dengan adanya teguran dan kekangan yang tegas mungkin akan menumbuhkan sikap dewasa para pengemudi utamanya di jalanan, tercipta rasa malu di diri sendiri dan mulai mematuhi peraturan lalulintas sehingga kecelakaan akan sedikit berkurang. (*)

*) Penulis adalah mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro tingkat lima. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia beralamatkan di Desa Temayang.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *