Oleh : Theodora Athalia Belinda
SuaraBojonegoro.com – Pada tanggal 29 Juni 2020 hingga 18 Agustus 2020 mendatang, sejumlah 29 mahasiswa tim “Sayang Temayang” melaksanakan KKN PPM UGM di Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur.
Kegiatan diawali dengan upacara penerimaan KKN secara online yang dihadiri oleh Bupati Bojonegoro Ibu Hj. Anna Mu’awanah, Kepala Bappeda Kabupaten Bojonegoro, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKH UGM yaitu drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D., Dr. Moh. Mashuri, M.Hum, selaku Koordinator Wilayah KKN-PPM UGM Jawa Timur, Camat Temayang, Kepala Desa Jono, Kelompok Ternak Kedung Gondang Kecamatan Temayang, dan Dosen Pembimbing Lapangan KKN Temayang, drh. Anggi Muhtar Pratama, M.Sc.
Perwakilan dari Universitas Gadjah Mada, drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKH UGM, yang mengantarkan mahasiswa KKN online, menyampaikan bahwa dalam situasi pandemi Covid-19, pelaksanaan KKN yang mengharuskan dilaksanakan via daring, tidak menyurutkan langkah serta semangat teman-teman mahasiswa KKN-PPM UGM Temayang untuk mengabdi.
Mengambil tema “Persiapan Penerapan Technopark Berbasis Sapi Potong Pasca Pandemi Covid-19 di Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur”, para mahasiswa KKN akan menyusun Masterplan Kawasan Technopark berbasis sapi potong di Desa Jono, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan melaksanakan berbagai program kegiatan untuk menghadapi new normal secara online seperti survei obat alami, sosialisasi dan seminar online mengenai pengelolaan UMKM, pengelolaan kelompok ternak, dan metode pembelajaran anak secara online.
Bupati Bojonegoro, Hj. Anna Mu’awanah dalam sambutannya, memberikan pesan agar mahasiswa KKN-PPM UGM dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat, sehingga hasil akhirnya diharapkan bisa menjadi acuan untuk penunjang perkembangan Desa. Diharapkan Bojonegoro dapat menjadi lumbung pangan Jawa Timur, termasuk dengan peningkatan populasi ternak sapi yang sehat, aman, dan produktif. (**)
*) Penulis adalah Mahasiswa UGM