JEMBER, SuaraBojonegoro.com – Bupati Hendy Siswanto meminta warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, agar mendoakan seluruh korban tragedi Kanjuruhan di Malang.
Ia berharap persepakbolaan di Indonesia semakin baik dan tak ada lagi tragedi yang memakan korban jiwa.
Hal ini dikemukakan Hendy, usai membuka acara fun bike dan jalan santai memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Tentara Nasional Indonesia di Alun-alun Kabupaten Jember, Minggu (16/10/2022).
“Kita berdoa bersama untuk saudara-saudara kita dalam peristiwa Kanjuruhan yang telah meninggalkan kita. Semoga diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Insya Allah husnul khotimah,” katanya.
Ia juga berharap tragedi Kanjuruhan adalah peristiwa pertama dan terakhir.
“Insya Allah ada hikmah dari semuanya itu. Tidak mungkin tidak ada hikmah. Alhamdulillah sekarang ditangani dengan baik. Insya Allah ke depan persepakbolaan Indonesia semakin baik,” kata Hendy.
Acara tersebut digelar atas kerja sama Pemerintah Kabupaten dan Kepolisian Resor Jember.
“Ini wujud kecintaan kita semua terhadap TNI, karena TNI adalah garda terdepan menjaga NKRI,” kata Hendy.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Jember sudah memberikan santunan kepada keluarga dua korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.
Keduanya adalah warga Jember. Mereka adalah Faiqotul Hikmah (22) perempuan warga Pakem, Kecamatan Sumbersari, dan Noval Putra Aulia (19), lelaki warga Lamparan, Wirolegi.
“Kami diperintahkan Pak Bupati untuk menyantuni korban yang meninggal di Kanjuruhan. Pak Bupati ikut berbela sungkawa atas meninggalnya dua warga Jember yang jadi korban di Kanjuruhan ini,” kata Akhmad Helmi Luqman, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menanggung biaya ambulans yang mengirimkan dua jenazah korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Berdasarkan penuturan keluarga korban, dibutuhkan Rp 2,5 juta untuk biaya ambulans yang mengantarkan jenazah Faiqotul Hikmah ke Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari dan Rp 1,5 jut untuk biaya pengantaran jenazah Noval Aulia Putra ke Wirolegi, Pakusari.
“Biaya yang dikeluarkan oleh keluarga korban diganti oleh Pemerintah Kabupaten Jember, sehingga keluarga tidak dibebani biaya sama sekali,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jember Lilik Lailiyah (red/Lis)