Tanam 25 Ribu Pohon, Bentuk Komitmen PEPC Ciptakan Udara Bersih

SuaraBojonegoro.com – Krisis kesehatan yang tengah berlangsung saat ini menuntut kepada semua orang untuk senantiasa menjaga kondisi badan dan stamina. Hal ini bertujuan supaya imunitas dalam tubuh tetap terjaga sehingga tidak mudah terinfeksi oleh virus maupun penyakit dari luar. Selain tercukupi asupan gizi, olah raga juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan. Dari sekian faktor tersebut, perlu ditunjang oleh lingkungan yang bersih supaya masyarakat bisa mendapatkan kualitas udara yang sehat.

Eratnya kaitan antara kualitas udara yang bersih dengan kesehatan lingkungan masyarakat, maka PT Pertamina EP Cepu (PEPC) selaku pelaksana Proyek Strategis Nasional (PSN) Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang memiliki  komitmen dalam penerapan kegiatan operasi yang berwawasan lingkungan terus memperhatikan kelestarian lingkungan, termasuk juga menerapkan analisa & dampak lingkungan secara tepat.

Sejak tahun 2018 hingga tahun 2020 ini, sedikitanya PEPC telah melakukan kegiatan penanaman pohon sebanyak 16 ribu pohon Trembesi di wilayah Bojonegoro. Penanaman pohon Trembesi yang dikenal mampu menghasilkan oksigen hasil dari fotosintesa sekaligus bisa menyerap karbon dioksida ini juga berfungsi sebagai pohon peneduh saat musim panas.

PEPC juga terus melakukan pemantauan perkembangan ribuan pohon Trembesi ini secara rutin. Hal ini dilakukan agar manfaat penanaman pohon betul-betul berdampak baik bagi kelestarian dan kesehatan lingkungan. Perwakilan PEPC, Yudit Ratania melaksanakan kegiatan pemantauan, beserta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, Hanafi yang didampingi oleh jajarannya.

Baca Juga:  PEPC Gelar Program Agroforestry Berbasis Pemanfaatan Hutan Bersama Masyarakat

Dalam kegiatan nampak mitra program, LSM Ademos terjun langsung memantau pohon-pohon yang telah ditanam di sepanjang jalan raya Surabaya – Bojonegoro hingga perbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Selasa (09/06).

Menurut Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, Hanafi, kegiatan penanaman pohon ini bagian dari hidup sehat, karena udara yang dihirup ini jika kualitas oksigennya bagus yang salah satunya dihasilkan oleh pohon tentu akan membantu terjaganya kesehatan dan lingkungan masyarakat. Maka dari itu, penting bagi semua pihak untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan termasuk program penghijauan.

“Sesuai dari arahan Bupati dan Wakil Bupati, kita mengagendakan penanaman pohon sebanyak 500 ribu pohon. Alhamdulillah dari PEPC sudah menanam 16 ribu pohon dari target hingga tahun depan sebanyak 25 ribu pohon. Baru dua tahun berjalan saja sudah lebih dari limapuluh persen, kita optimis target akan tercapai. Terima kasih kepada PEPC yang ikut aktif memperhatikan kelestarian lingkungan yang sehat, sekali lagi terima kasih” ungkap Hanafi.

Baca Juga:  Danrem 082 Citra Panca Yudha Jaya Berkomitmen Jaga PSN Jambaran - Tiung Biru

Sementara itu, Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan secara terpisah menegaskan, bahwa sinergitas baik antara PEPC dan Pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat akan terus ditingkatkan dalam rangka memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat Bojonegoro secara luas. Termasuk dalam program penanaman pohon ini. “Dalam melaksanakan kebijakan dan program, PEPC selalu berbasis riset dari berbagai elemen masyarakat supaya program tersebut betul-betul bermanfaat manfaat bagi masyarakat luas serta memiliki kelangsungan yang berkelanjutan” tegas Jamsaton.

Setelah melakukan penanaman di sepanjang jalan raya utama antara Bojonegoro – Cepu – Ngawi, kedepan rencananya PEPC bersama stakeholdernya mitra program akan melakukan penanaman pohon di jalur jalan raya Bojonegoro – Surabaya. Diharapkan program-program PEPC seperti penanaman 25 ribu pohon trembesi ini mampu menjadi legacy yang memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat secara luas. Dalam pelaksanaan penanaman dan monitoring perawatan trembesi PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bekerjasama dengan LSM di Bojonegoro seperti LSM Ademos, LSM IDFoS, LSM Bojonegoro Institut serta selalu berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro. (Lis/Red)