suarabojonegoro.com – Saat libur Lebaran, arus mudik dan arus balik selalu menjadi sorotan utama dalam
pemberitaan media massa. Kendaraan-kendaraan jalur darat baik itu bus, mobil, dan motor memadati jalan-jalan di pulau jawa dan jalan-jalan di luar pulau jawa sehingga kemacetan pun tidak bisa dihindari.
Pergerakan kendaraan dari satu kota ke kota lain secara bersamaan, dan volume
kendaraan yang setiap tahunnya meningkat pasti akan menyebabkan padatnya jalan raya,
bahkan hingga terjadi kemacetan. Buat yang tinggal di kota besar, pasti sudah paham benar kenapa macet seperti itu.
Tapi yang paling menyedihkan pada saat ini adalah, masih cukup banyak kurangnya
kesadaran akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas. Taat peraturan merupakan kewajiban semua masyarakat. Dengan menaati peraturan kita mampu menjaga diri kita sendiri. melanggar peraturan terutama peraturan jalan raya akan menyebabkan kecelakaan
pada diri sendiri dan orang lain.
Selain mentaati peraturan kita juga harus berhati-hati jika berada di jalan raya. Karena musibah atau kecelakaan dapat menghampiri kita kapan pun dan dimana pun.
Kecelakan merupakan hal yang umum ada di masyarakat, terutama saat libur hari
raya. Ada banyak hal penyebab kecelakaan, diantaranya 4 hal dibbawah ini yang paling
sering menyebakan kecelaan saat libur lebaran :
1. Kodisi tubuh pengendara
Jangan dikiran, melakukan perjalana dengan kendaraan pribadi merupakan aktivitas
yang menyenangkan.Ya kalau jarak yang ditempuh hanya beberapa kilometer, jika
harus nyetir lebih dari 10 jam kan bisa membuat tubuh kelelahan. Itulah kenapa kita
harus mempersiapkan diri sebelum mudik. Usahakan istirahat dengan maksimal,
terutama malam sebelum berangkat anda harus tidur yang cukup. Bawa bekal berupa
makanan dan minuman untuk menemani perjalanan anda. Tidak perlu memaksakan diri dengan alas an dikejar waktu, jika anda merasa mengantuk dan kelelahan jangan ragu
untuk minggir ke pos-pos yang sudah disediakan untuk beristirahat. Selain pos
peristirahatan anda juga bisa menggunakan warung yang ada dipingir jalan atau pom
bensin sebagai tempat istirahat.
2. Kondisi kendaraan yang ditumpangi / ada masalah pada kendaraan
Selain mempersiapkan kondisi tubuh, kita juga harus memperhatikan kendaraan yang
akan dikendarai. Jangan lupa melakukan servis berkala sebelum digunakan untuk
mudik, pastikan kendaraan tidak ada masalah apa pun. Banyak kecelakaan yang terjadi
karena pengendara malas memeriksakan kondisi kendaraannya. Seperti rem blong
merupakan kondisi yang sering terjadi jika tidak ada upaya untuk memeriksa kondisi
kendaraan. Jika tidak ada waktu anda bisa mencari informasi terkait dengan pos-pos
atau bengkel yang menyediakan fasilitas servis berkala.
3. Barang bawaan
Barang bawaan merupakan hal yang paling penting bagi para pemudik, entah itu barang
pribadi atau oleh-oleh. Banyak dari masyarakat yang sering membawa barang-barang
tersebut secara berlebihan. Ayo lah, kita sesuaikan barang bawaan kita saat mudik,
bawalah barang sesuai dengan kekuatan kendaraan yang kita bawa. Jika mobil maka
cuku memenuhi bagasi, jangan banyak menaruh barang dikursi penumpang. Begitu
juga dengan motor, sebaiknya melakukan pengemasan dengan baik, agar tidak
mengganggu selama perjalanan. Barang yang berlebihan bisa menyebabkan pengendara
dan kendaraannya lebih cepat mengalami kelelahan.
4. Mengabaikan rambu lalu lintas
Ada sebuah pepatah jawa ‘alon-alon sing penting kelakon’ yang memiliki arti pelan-
pelan yang penting terlaksana, itu sangat benar adanya terutama ketika sedang melakukan perjalanan mudik. Buru-buru malah dapat membahayakan diri kita sendiri dan pengguna jalan lain. Apalagi hingga mengabaikan rambu lalu lintas karena ingin cepat sampai. Kita harus ingat jika rambu-rambu lalu lintas itu dibuat untuk keselamatan pengguna jalan, jika kita berbuat seenaknya atau mengabaikannya kita bisa mengalami kecelakan.
Selain penyebab diatas masih banyak penyebab-penyebab kecelakaan jalan raya.
Maka dari itu kita sebagai masyarakat harus menyadari betapa pentingnya mematuhi
peraturan dan displin diri. Jangan lupa bagi para pengendara untuk selalu membawa identitas diri seperti KTP, SIM dan STNK, karena jika terjadi sesuatu pada kita, kita bisa dengan mudah dikenali dan bisa sesegera mungkin dikabarkan ke keluarga kita. Mari kita patuhi peraturan-peraturan yang telah dibuat untuk keamanan kita. (*)
*) Penulis Adalah Mahasiswi Program Study Ilmu keperawatan Fakultas ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.