Setiap Desa Bakal Punya Mobil Multiguna

SUARABOJONEGORO.COM – Akses transportasi jalan yang jelek menuju fasilitas kesehatan di Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengakibatkan warga masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan tak maksimal. Terlebih jika dalam kondisi darurat untuk segera mendapatkan penanganan medis.

“Di dusun kami, akses kesehatan sangat kurang. Mau menuju Puskesmas saja jaraknya mencapai 10 kilometer,” kata Muchlisin, warga Dusun Kaliwekas, Desa Bobol, kepada wartawan, Kamis (08/03/18).

Selama ini jika ada warga yang sakit, dan harus dibawa ke Puskesmas meminta bantuan kepada perangkat desa untuk menjemput menggunakan kendaraan pribadi. Tidak jarang jika sakitnya parah harus dirujuk ke RS Caruban, Kabupaten Madiun.

“Karena lebih dekat dibanding ke RSUD Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro yang jaraknya bisa 20 kilometer lebih,” ujarnya.

Muchlisin mengaku, pernah mengantarkan ibunya yang sakit di salah satu RS di Kabupaten Madiun. Pengalaman ini dinilai petani ini sangat memberatkan.

Sedangkan untuk mendapatkan pelayanan gratis melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), harus dirawat di RSUD Bojonegoro. “Kalau di Madiun, ya bayar semua. Baik perawatan, pengobatan, sampai biaya hidup selama tinggal di sana,” tandasnya.

Untuk itu, bapak tiga putra ini sangat berharap, jika nantinya di desanya ada kendaraan khusus untuk mengangkut warga yang sakit ke rumah sakit. Apalagi jika menggunakan mobil tersebut tanpa proses administrasi, dan membayar biaya.

Baca Juga:  Soehadi Moeljono Siapkan Program Perijinan Satu Jam Selesai

“Kalau Pemdes ada kendaraan operasional sendiri, kami sangat senang. Selain membantu pemdes melayani masyarakatnya, kami sendiri tidak sungkan mau pinjam,” tuturnya.

Dia berharap Bupati Bojonegoro mendatang memikirkan problema warga desanya. Alasannya jika ada kendaraan di desanya, dan jalan diperbaiki bisa memaksimalkan pelayanan kesehatan warga.

“Paling tidak, ada pos kesehatan yang jaraknya bisa dijangkau warga, sehingga kalau ada kondisi darurat minimal ada pertolongan pertama,” tandasnya.

Senada disampaikan Kasti, warga Desa Cancung, Kecamatan Bubulan secara terpisah. Dia mengaku, masih membutuhkan bantuan Kepala Desa atau Perangkat Desa lainnya untuk mengantarkan orang tua, keluarga, atau kerabat lainnya jika ada yang sakit, dan harus dirujuk ke rumah sakit.

“Ya tidak saya saja, warga lain biasanya kalau harus dirujuk ke RSUD di kota Bojonegoro minta bantuannya ke Pak Kades,” sambung ibu dua anak ini.

Masalah akses kesehatan warga pinggiran hutan ini, cukup terbantu dengan keberadaan Puskesmas Rawat Inap di Kecamatan Bubulan. Hanya saja, ada penyakit serius yang membutuhkan rujukan ke RSUD Sosodoro Djatikusumo.

“Selama ini, setahu saya, kalau pakai mobilnya Pak Kades ya gratis gitu. Kalau pakai ambulance tidak pernah meski kelihatannya ada,” tandasnya.

Baca Juga:  Oknum Kepala Sekolah Terancam Dipidanakan

Kepada Bupati terpilih mendatang, Kasti berharap ada peningkatan layanan kesehatan di Puskesmas Bubulan. Sehingga, apabila ada masyarakat yang memiliki penyakit serius tidak semuanya dilarikan ke Bojonegoro.

“Meski pengobatannya gratis, tapi karena jaraknya jauh tetap saja biaya yang kita keluarkan banyak. Ya bensinnya, ya makannya, ya lain-lainnya,” pungkasnya.

Menanggai keluhan tersebut, salah satu Calon Bupati Bojonegoro, Soehadi Moeljono, menyatakan, kedepan dirinya bersama Calon Wakil Bupati (Cawabup) Mitoatin, telah menyiapkan program penyediaan fasilitas mobil layanan multi-guna bagi kebutuhan darurat warga masyarakat di tiap desa. Mobil tersebut nantinya akan dikelola desa untuk kebutuhan warganya.

“Sehingga sewaktu-waktu warga membutuhkan langsung bisa diantar,” tegas mantan Sekda Bojonegoro yang telah mengabdi di Pemkab Bojonegoro selama 32 tahun itu.

Selain itu, Pak Mul, sapaan akrab Soehadi Moeljono, juga akan merevitalisasi fungsi dan peran Posyandu di dusun-dusun sebagai fasilitas layanan kesehatan promotif dan edukatif.

“Kita akan mengembangkan fungsi dan peran Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, termasuk Puskesmas Rawat Inap, untuk memberikan layanan kesehatan paripurna kepada masyarakat Sehat. Layanan kesehatan akan melayani masyarakat 24 jam,” pungkas Pak Mul (yud/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *