suarabojonegoro.com – Pertemuan antara budaya dan religiuita, bukti bahwa Islam adalah agama yang toleran. “Sedekah bumi”, ya itulah nama yang sering digelar sebagai simbol syukur pada Tuhan, semoga generasi penuh hegemoni melek teknologi kelak masih melihat tradisi yang begitu indah.
Setiap tahun di hari Jum’at Pon di bulan Selo dalam nanggalan bulan jawa, Warga Kedungrejo Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander melakukan tradisi sedekah bumi, sebagai wujud rasa sukur kepada sang pencipta. Jum’at (11/8/17).
Acara tersebut dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan pemuka agama, hal ini menunjukkan sebuah pertemuan antara tradisi dan juga religiuitas yang masih terjaga. Selain diadakan sukuran makan bersama juga akan ada pagelaran lagen tayub sebagai simbol tradisi jawa yang masih di lestarikan.
“Tradisi ini dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu ini berdasarkan cerita dari sesepuh desa, tujuannya yaitu sebagai bentuk rasa sukur atas hasil bumi terutama pertanian dan yg kedua sebagai tradisi menghormati leluhur,” kata Anam tokoh di Dusun setempat. (Pul/Jw).