SUARABOJONEGORO.COM – Indonesia merupakan bangsa yang kuat. Kuat ekonominya, kuat hubungan politiknya, kuat ketahanan kemanannya, kuat masyarakatnya, dan kuat hubungan Internasionalnya. Semua itu, merupakan hadiah kemerdekaan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat acara silaturrahim dan makan malam bersama ratusan kader Partai Demokrat, Partai Golkar, tokoh masyarakat, budayawan, serta masyarakat Bojonegoro di MCM Resto & Cafe Bojonegoro, Rabu (04/04/18) malam.
Diakhir abad ini, lanjut SBY, Indonesia menjadi Negara maju. Saat ini, Indonesia ekonominya nomor 16 dunia. Negara terbesar se ASEAN. Indonesia harus menjadi Negara modern dan maju. Tetati, kata SBY, jangan sampai tercerabut dari jati diri bangsa Indonesia.
“Indonesia tidak ingin menjadi Amerika, tidak ingin menjadi Eropa, tidak ingin menjadi Jepang atau bangsa lainnya. Indonesia menjadi Negara modern dan maju sesuai budaya dan jati diri bangsa Indonesia,” kata SBY menggebu.
Kalau kita mencintai buaya sendiri. Maka budaya bangsa Indonesia harus dijaga, baik tradisi, nilai, kultur dan sebagainya. Karena itu, menjaga dan mengembangkan pencak silat apapun namanya, kata SBY, menjadi penting. Pencak silat disatu sisi merupakan olahraga.
Selain itu, pencak silat merupakan budaya, pertahanan diri untuk kebenaran. Kalau dikembangkan, lanjut SBY, dapt dipastikan bakal berkurang kejahatan narkob. Kejahatan terorisme dan kejahatan-kejahatan lain. Sebab, anak-anak bangsa Indonesia dibangun karakternya, olahraganya, olah jiwanya, dan akhlaknya.
“Oleh karena itu, pemerintah pusat harus membantu pemerintah daerah untuk membantu semua gerakan pencak silat,” ujar pria berkulit putih itu.
Belum lama ini, tambah SBY, ada kabar yang menggembirakan. Kebetulan bukan dari Indonesia, namun dari semenanjung Negara Korea. Dahulu, Korea merupakan satu bangsa. Namun, kini pecah menjadi dua bangsa. Yakni, Korea Utara dan Korea Selatan. “Dan, dua-duanya maunya perang terus,” ucap SBY.
Korea Utara memproduksi senjata nuklir. Sedangkan Korea Selatan dibantu Amerika Serikat. Semenanjung Korea sangat membahayakan, setiap saat bisa terjadi peperangan. Apa yang terjadi bulan lalu? SBY menjelaskan, tidak diduga, olahragawan dari Korea Utara dan olahragawan dari Korea Selatan bisa bersatu dalam salah satu cabang olahraga.
“Dalam olimpiade musim dingin di Tiongcang, sehingga melalui olahraga ada harapan baru kedua bangsa yang siap untuk berperang itu untuk bisa berdamai, melalui olahraga,” kata Presiden RI ke 6 ini.
Tiga hari yang lalu, lanjut SBY, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan konser musik. Musisi, penari, dan penyayi dari Korea Selatan. Atinya, ada harapan baru kedua bangsa yang siap berperang setiap saat ini untuk berdamai melaui pagelaran musik dan diplomasi budaya.
“Dengan diplomasi budaya, musik, dan lain sebagainya, tidak jadi berperang justru berdamai,” kata SBY menjelaskan.
Arinya apa, lanjut SBY, jangan hanya memikirkan politik. Jangan hanya memikirkan militer dan jangan hanya memikirkan ekonomi. Bangsa yang besar, bangsa yang teduh, bangsa yang rukun, juga mendukung budaya dan olahraga. “Kita ikut menggelorakan supaya bangsa kita ini tidak konflik terus,” kata SBY menegaskan.
Pihaknya menilai, Kabupaten Bojonegoro dapat menjadi contoh kabupaten yang harmonis. “Mudah-mudahan malam penuh berkah di Kabupaten Bojonegoro ini dapat dirasakan masyarakat semuanya,” pungkas ketua umum DPP partai berlambang mercy ini. (yud/red)
Reporter : Wahyudi