RSUD Padangan Siap Lakukan Tatalaksana Pasien DBD Sesuai Standart

Reporter : Lina Nur Hidayah

SuaraBojonegoro.com – Awal musim penghujan yang kerap melanda hampir seluruh wilayah di Kabupaten Bojonegoro, menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat terlebih tentang banyaknya penyakit yang turut hadir saat pergantian musim. Salah satu penyakit yang sering terjadi di musim penghujan adalah penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue, yang dapat menyerang siapapun bahkan mengancam keselamatan jiwa.

Sesuai data yang himpun redaksi media suara Bojonegoro.com melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Drg. Fajar Respati menyatakan bahwa selama musim penghujan pada bulan September 2024 tercatat 57 pasien Demam Berdarah dan bulan Oktober tercatat 9 pasien Demam Berdarah. Rabu (6/11/24)

“Pasien terbanyak dari kecamatan Kalitidu sebanyak 7 orang dan juga Kecamatan Kedungadem ada 6 Pasien DBD, “Terang Drg. Fajar Respati.

Sementara itu, Pasien yang terduga DBD juga akan terlayani dengan baik lewat IGD maupun Poli Rawat Jalan yang akan diberikan arahan oleh dokter hingga pasien dinyatakan sembuh.

Baca Juga:  Kenapa Olahraga Lebih Baik Dilakukan Pagi Hari?

Direktur RSUD Padangan, Dr. Whenny Dyah Prajanti menjelaskan bahwa saat pasien DBD memeriksakan diri di rumah sakit, pasien akan dilakukan anamnesa (proses pengumpulan informasi medis yang dilakukan dokter terhadap pasien) , kemudian pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Setelah mengetahui hasilnya selanjutnya dokter akan menentukan pasien bisa rawat jalan maupun rawat inap.

“Sampai dengan saat ini rujukan pasien yang kami rawat dengan DBD masih terus ada, untuk angka jumlahnya sudah saya laporkan ke Dinkes, dan pasien DBD akan terlayani dengan baik lewat IGD maupun Poli Rawat Jalan, “Jelas Dr. Whenny Dyah Prajanti

Diterangkan oleh Dr. Wenny bila pasien DBD melakukan rawat jalan, pasien akan diberikan terapi dan Edukasi tatalaksana pasien selama dirawat di rumah agar dapat terhindar dari kondisi yang mengancam nyawa yaitu dengan memperhatikan asupan makan dan minum yang dipastikan harus cukup.

Baca Juga:  Masyarakat Sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip Dapat Pelayanan Kesehatan dari EMCL

“Pada kasus yang terindikasi rawat inap akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yg diperlukan Dokter dan dilakukan pengobatan serta observasi kondisi pasien sampai pasien dinyatakan membaik atau sembuh, ” Tambahnya.

Sementara, Pada kasus yang memerlukan perawatan intensif kami siap dengan layanan ruang ICU yang sudah dilengkapi dengan alat alat canggih sesuai standar.

“Demam berdarah merupakan penyakit menular yang bisa mengancam nyawa jika tidak dilakukan pencegahan secara efektif dan tatalaksana yang tepat, ” Ungkapnya.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Dr.Whenny , Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 1 minggu sekali merupakan upaya pencegahan DBD yang paling efektif jika dilakukan secara serentak dan berkesinambungan.Selain itu, diperlukan kewaspadaan seluruh masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke Fasilitas kesehatan terdekat jika terdapat anggota keluarganya yang memiliki gejala Panas tinggi mendadak, pusing, nyeri ulu hati, dan nafsu makan menurun lebih dari 2 hari.(Lin/red)