SUARABOJONEGORO.COM – Belum terealisasinya proyek DD (Dana Desa) Tahap I (satu) di Desa Sumberrejo, Kecamatan Malo, Bojonegoro mendapat tanggapan miring oleh beberapa warga Desa Setempat, pasalnya dengan Proyek DD tahap I yang seharuanya sudah dapat dikerjakan hingga 80 persen namun hingga saat ini masih dalam kondisi Nol Persen, sehingga dianggap merugikan masyarakat.
Kepada SuaraBojonegoro.com salah satu Warga Sumberrejo mengutarakan bahwa, DD tahap 1 senilai Rp. 140 juta yang sudah cair harusnya sudah ada pekerjaan mencapai 80 persen, sehingga sudah bisa merencanakan pencairan lagi untuk DD tahap II.
“Baru ada material 6 rit yang ada sampai saat ini dan belum ada pengerjaan proyek sama aekali,” Kata salah satu warga yang namanya enggan di mediakan, Senin (16/7/18).
Sementara itu dari data yang dihimpun SuaraBojonegoro.com,bahwa anggaran DD senilai Rp. 140 juta tersebut rencananya untuk pembangunan jalan cor Dusun kembangan, kemudian untu proyek padel atau pemadatan jalan Dukuh Kalipiji RT 5, serta rehabilitasi paving dan TPT di RT 4. Dam semua rencana proyek yang berasal dana DD tersebut belum ada realisasi sama sekali.
Sementara itu dikonfirmasi melalui sambungan telephone genggamnya, Camat Malo, Mochamad Arifin, membenarkan jika pelaksanaan Proyek dari anggaran DD di Desa Sumberrejo masih Nol persen atau belum terralisaai sama sekali, data tersebut juga hasil dari monetoring pihak kecamatan Malo.
“Kami sudah memanggil Kepala Desa untuk klarifikasi guna menjelaskan atau mencarikan solusi agar Proyek DD di Desa Sumberrejo bisa diselesaikan untuk tahap I,” Papar Camat Malo.
Namun menurut Mochamad Arifin bahwa Kepala Desa Sumberrejo Malo sulit untuk diajak komunikasi dan bertemu untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Pihaknya juga menyayangkan jika DD tahap II tidak terealisasi karena yang rugi adalah pihak Desa.
“Semua Desa lainnya sudah memasuki tahapan sesuai rencana bahkan ada yang 100 persen, hanya Desa Sumberrejo yang belum sama sekali,” Tambah Camat Malo.
Jika kondisi demikian dan tidak segera direalisasikan, hal tersebut dapat berdampak untuk DD untuk tahap II terancam tidak bisa di cairkan karena pelaksanaan DD tahap I Belum terealisasi. (Sas*)
Reporter: Sasmito Anggoro
Foto: Ilustrasi