Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Program BKKD (Bantuan Khusus Keuangan Desa) yang diberikan oleh Pemkab diberbagai Desa di Kabupaten Bojonegoro memiliki dampak yang positif bagi masyarakat terutama pada pembangunan jalan, meskipun banyak mendapatkan sorotan dari mekanisme dan juga teknis saat pengerjaan jalan baik Jalan Rigid beton maupun jalan aspal.
Masyarakat menerima dampak dari hasil program BKKD ini, dan merasakan tingkat manfaat transportasi lebih mudah Sehingga membantu dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan baik, diantaranya adalah dengan sarana transportasi yang baik melancarkan masyarakat yang akan mengangkut hasil pertanian untuk dijual, juga sarana transportasi ekonomi baik antar desa maupun antar kecamatan menuju luar kabupaten Bojonegoro.
Seperti yang disampaikan oleh Kades Bobol, kecamatan Sekar, Saimo, bahwa sebelum ada program BKKD jalan Desanya banyak mengalami kerusakan untuk mengangkut hasil panen para warga petanipun mengalami kesulitan sehingga berdampak pada harga. Namun setelah jalan desanya mendapatkan perbaikan dari Program BKKD dirasakan mengalami peningkatan harga hasil pertaniannya, hal tersebut dikarenakan jalan mampu dilalui kendaraan Truck untuk mengangkut hasil panen, tanpa harus melakukan pergantian berkali kali.
“Kalau dulu sebelum ada jalan Rigidbeton ini untuk mengangkut hasil panen harus menggunakan sepeda motor dulu ke tempat parkir Truck dan sekarang Truck bisa masuk mendekati sawah, otomatis harga hasil panen pun juga naik,” Ungkapnya, Sabtu (3/92023).
Dijelaskan juga bahwa program BKKD jalan aspal yang dibangun di Desanya sudah mampu menembus jalan menuju dusun yang bagian dalam atau pelosok, bahkan dulu dijelaskan ada ongkos angkut hasil panen padi persaknya sebesar Rp15 ribu, kini kendaraan Truck mampu masuk ke dusun yang terpencil.
Begitu juga dengan kades Tlogohaji Mualim, dia mengatakan bahwa jalan yang sebelumnya menyulitkan warga, kini dapat mudah dilalui, sehingga aktivitas transportasi warga juga dirasakan sangat lancar.
“Desa kita ini jauh dari jalan poros kecamatan, sehingga untuk menuju keluar desa sangat jauh, apalagi jika musim hujan juga sangat menganggu untuk dilalui, namun saat ini warga sangat mudah beraktivitas hingga malampun tidak takut terjebak jalan rusak,” Terang Mualim.
Meski dalam proses pembangunan jalan baik Rigid beton maupun aspal dari program BKKD ini mengalami kendala baik sorotan namun hal tersebut dijadikan masukan oleh para Tim lak untuk melakukan pengawasan terhadap melakukan pembangunan jalan program BKKD dari Pemkab Bojonegoro.
Dengan digelontornya program BKKD ini diharapkan semua Desa mendapatkan program tersebut untuk peningkatan pembangunan serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan sarana transportasi, sehingga warga dapat merasakan dampak manfaat dan tercapainya kemudahan dalam transportasi yang lebih baik. (Sas/Red)