Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Aksi demonstrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro berakhir ricuh. Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen mahasiswa tersebut berlarian kocar kacir saat petugas kepolisian menembakkan water Cannon, hal itu dikarenakan aksi mahasiswa sudah tidak kondusif dan ditengarai ada peserta aksi diluar mahasiswa, atas kejadian tersebut, ada pihak kepolisian dan mahasiswa mengalami luka-luka. Kamis (27/03/25).
Langkah yang dilakukan oleh Petugas Kepolisian ini sebagai bentuk upaya agar aksi unjuk rasa tidak terlalu berlebihan dan menimbulkan sikap anarkhis sehingga menganggu masyarakat lainnya. petugas Polisi yang menyemprotkan watter Cannon membuat ratusan mahasiswa berlarian. Disaat berlarian tersebut para peserta aksi ada yang terjatuh.
“Kita berlarian untuk mundur. Ada beberapa rekan kita yang terjatuh,” kata salah satu peserta aksi.
Dari data yang dihimpun ada beberapa mahasiswa yang saat ini diamankan oleh pihak kepolisian lantaran dianggap sebagai provokator.
“Ada 4 yang diamanatkan tapi masih simpang siur informasinya,” ujar Fajar kepada awak media.
Tidak hanya itu dalam aksi tersebut kendaraan petugas kepolisian mengalami kerusakan akibat lemparan dari masa pendemo. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Bayu Adji Sudarmono yang ditemui di lokasi demo mengatakan bahwa pihaknya mengamankan beberapa pendemo yang dianggap menjadi provokator dalam aksi kerusuhan tersebut.
“Kita belum melakukan pendataan, tapi yang jelas kita mengamankan beberapa demonstran,” pungkasnya.
Tindakan kepolisian membubarkan aksi mahasiswa ini untuk menghindarkan dari sikap para peserta aksi yang diduga dapat menyebabkan anarkhis dan gangguan terhadap Kamtibmas dan masyarakat.
Sebelumnya aksi unjuk rasa yang menolak Undang-undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) dan aksi penolakan RUU Polri-Kejaksaan ini dilakukan oleh massa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro. (Bim/Red)