SUARABOJONEGORO.COM – Pencak Silat Nasional mampu menyapu bersih empat belas medali emas di Asian Games 2018. Hal itu menjadi motivasi bagi Pesilat khususnya di Kabupaten Bojonegoro.
Seperti yang disampaikan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bojonegoro, Wahyu Subagdiono kepada SuaraBojonegoro.com, Kamis (30/8/2018).
Ia menyatakan, bahwa kontingen Pencak Silat di ajang Asian Games tahun 2018 ini mampu menyapu bersih medali emas diajang yang bergengsi tersebut.
Perolehan emas oleh kontingen Indonesia di ajang Asian Games tahun ini, merupakan motivasi yang luar biasa bagi atlit-atlit Pencak Silat Kabupaten Bojonegoro.
“Ya, karena kontingen Merah Putih mampu menyapu sapu bersih medali emas,” katanya.
Pria yang akrab disapa, Mas Wahyu, ini menegaskan bahwa, jika IPSI ingin mendulang mas baik diajang regional maupun nasional memerlukan pengorbanan dan pembiayaan.
“Kalau IPSI ingin mendulang emas di ajang regional atau nasional, ya jerbasuki mawa bea. Lha, masa anggaran untuk IPSI cuma Rp 30 sampai Rp 60 juta per tahun tapi diminta prestasi,” katanya.
Lebih jauh, pria yang sekaligus Ketua Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) ini mengaku jika biaya untuk menyelenggarakan satu kali even Prncak Silat dibutuhkan anggaran sekitar Rp 40 juta.
Anggaran tersebut terlepas dari pengiriman atlit Pencak Silat ke luar daerah.
“Pada prinsipnya, IPSI Bojonegoro siap berprestasi, dulu pernah juara. Menyabet dua emas di even Sea Game,” jelasnya.
Selain itu, jika ingin kualitas atlit Pencak Silat Bojonegoro lebih baik, maka diperlukan jam terbang dengan menyelenggarakan berbagai even minimal 3 hingga 4 kali even.
“Dan perlu tree aut ke cabang lain dua kali dalam sethun,” pungkasnya. (bim/yud)
Reporter : Bima Rahmat
Editor : Wahyudi