suarabojonegoro.com– Gema Hari Remaja Internasional (HRI) juga terasa di Bojonegoro. Hari peringatan yang pertama kali dicetuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1998, dan selalu diperingati setiap tanggal 12 Agustus.
Bertempat di Sanggar Sayap Jendela (SJ), Jalan Kapten Ramli 242 Ledok Kulon Bojonegoro. SJ sengaja mengajak para remaja dari berbagai Sekolah dan Komunitas yang ada di Bojonegoro untuk merayakan HRI selama dua hari, dari tanggal 12-13 Agustus 2017.
Selama dua hari, para remaja berkumpul bersama untuk sharing dan belajar bersama, mengapresiasi bakat dan minat sesama remaja dalam hal seni budaya, mengikuti pelatihan serta pemutaran film indie.
M. Toha Firmasyah, Ketua Panitia Peringatan HRI 2017 menyampaikan bahwa kegiatan HRI tersebut untuk mengajak remaja lebih berpikir kritis tentang budaya yang ada di sekitar mereka dan guna memasyarakatkan budaya lokal terutama dibidang seni budaya, sehingga kelak budaya dan tradisi yang telah ada tidak hilang tergeser oleh modernisasi.
“Peringatan HRI ini bertujuan untuk memberikan pandangan baru bagi masyarakat terhadap potensi remaja, bahwa remaja dapat menjaga dan melestarikan budaya yang ada dengan menanamkan budaya lokal dari sendiri” ucap Toha, panggilan akrab seniman muda yang biasa memerankan tokoh “Wak Tansil” di dalam Sandur tersebut.
Toha juga berharap, bahwa dengan adanya HRI, para remaja termotivasi untuk menjaga budayanya. “ Kami berharap remaja menjadi lebih berfikir positif dan mau melestarikan budaya yang ada di sekitarnya.,” pungkas Toha kepada suarabojonegoro.com, Minggu (13/08/2017). (Joe/Red)