suarabojonegoro.com – Fenomena demam batu Akik sudah beberapa tahun yang lalu sudah berakhir, meski demikian masih ada beberapa pecinta dan kolektor batu Akik yang masih masih tetap eksis. Hal ini menjadikan beberapa pengrajin Gosok Poles (Gospol) di Kota Bojonegoro masih tetap bertahan hingga kini. Salah satunya adalah Widodo salah satu pengrajin Batu Akik Desa Karang Pacar Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro. Dengan memanfaatkan halaman rumahnya ia dengan terampil mengolah bongkahan batu mentah menjadi batu-batu mulia yang bernilai jual tinggi. Jumat (09/06/17).
“Masih ada yang memoles batu, tapi nggak seramai dulu mas”, katanya.
Dirinya menyatakan bahwa para pecinta batu mulia yang masih bertahan hingga sekarang kebanyakan adalah mereka yang sebagai kolektor yang benar-benar melihat batu mulia dengan memperhatiakan kualitas batu dan jenis batu yang memang benar-benar berkualitas seperti Bacan, Jamrud, Red Borneo, Giok, Virus.
“Tidak seperti dulu, sekarang batu-batu yang keluar sangat berkualitas walau terkadang masih ada juga yang Opsidiant”, ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dengan mempertahankan usahanya tersebut dalam satu minggu ia bisa mengerjakan tiga sampai lima batu Akik, dengan mahar perbiji Rp25 ribu sampai dengan Rp30 ribu. Namun demikian ada sebagian kolektor yang memberikan uang lebih atau memberikan sisa bongkahan miliknya.
“Kalau ongkos sih murah tapi banyak yang memberikan sisa bingkahan batunya, lumayan dari bongkahan itu bisa saya jual lagi dengan harga yang mahal, bisa sampai ratusan ribu”, imbuhnya. (bim/red)