Pelatihan Keterampilan Gratis untuk Manfaatkan Potensi Desa

SUARABOJONEGORO.COM – Masih banyaknya warga desa usia produktif yang belum bekerja menjadi perhatian serius pasangan Cabup dan Cawabup Bojonegoro, Soehadi Moeljono dan Mitroatin. Pasangan “Mulyo-Atine” ini menyiapkan program pengembangan keterampilan soft skill berbasis teknologi informasi, dan sumber daya lokal.

Program yang  dipersiapkan mantan Sekda Bojonegoro yang berpasangan dengan kader Muslimat NU ini, akan diberikan secara gratis kepada warga. Targetnya melalui pelatihan warga mampu menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan perekonomian desa.

Sejumlah warga yang diwawancarai terkait program tersebut menyatakan, berharap agar program itu segera dilaksanakan karena akan mampu menciptakan lapangan usaha,  dan lapangan kerja bagi masyarakat.

Seorang warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Nurul Imah, mengatakan, lahan pertanian dan sungai Bengawan Solo merupakan potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi usaha bagi warga. Salah satunya adalah jerami yang bisa dijadikan karya seni yang memiliki nilai jual.

Selama ini setiap masa panen jerami-jerami dianggap sampah, dan kebanyakan ditumpuk untuk kemudian dibakar. Padahal limbah pertanian itu dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan.

“Banyak sekali hasil kerajinan tangan dari jerami, tapi sayangnya belum ada pelatihan-pelatihan macam itu dari pemerintah setempat,” kata karyawan swasta di Bojonegoro ini kepada wartawan, Senin (9/4/2018).

Baca Juga:  Beredarnya Chat di Akun Wathsapp Tentang Penarikan Iuran Kepada Kades Di Baureno, Ini Penjelasan Camat!

Oleh sebab itu, wanita berkacamata minus ini berharap, kedepan pemerintah bisa turun langsung ke lapangan membantu  masyarakat mencari potensi desa yang ada untuk dimanfaatkan, dan dikembangkan sebagai peluang usaha.

“Kalau tidak ada peran serta pemerintah, ya pasti kondisinya seperti sekarang ini. Sumber daya alam ada, tapi tidak bisa dimanfaatkan malah dibuang atau dibakar,” tandasnya.

Sementara itu, Abdul Munip, warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, mengungkapkan, potensi di desanya yang sekarang ini bisa dijadikan peluang usaha adalah banyaknya kolam ikan, gedung olah raga, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.

Potensi tersebut, lanjut dia, bisa diintegrasikan dan saling mendukung. Salah satunya kampung kuliner yang sekarang menjadi ikon Desa Ngumpakdalem.

“Dengan potensi itu bisa dibangun pusat jajanan dan sentra kuliner seperti Pujasera.Seperti aneka jenis olahan ikan yang semua bahan bakunya sudah tersedia,” jelas pria berusia 45 tahun ini.

Untuk mewujudkan itu diperlukan pemberian keterampilan atau pelatihan kepada warga agar dapat memanfaatkan potensi tersebut. Seperti  pelatihan standarisasi tempat dan penyajian produk, sehingga masyarakat bisa mengembangkan lagi produk-produk lokalnya untuk meningkatkan perekonomiannya.

Baca Juga:  Satu Jenazah Korban Helikopter Jatuh di Papua akan Tiba di Bojonegoro

“Tapi selama ini saya rasa belum ada,” ucapnya.

Untuk mengembangkan potensi itu juga diperlukan dukungan Tekhnologi Informasi (TI). Selain melek informasi, nantinya bisa membantu mempromosikan produknya kepada masyarakat secara online.

“Tentu, dukungan  teknologi informasi sangat membantu usaha mereka nantinya,” imbuhnya.

Baik Nurul Imah maupun Abdul Munib berharap bupati terpilih mendatang benar-benar serius menggarap cluster usaha di tingkat masyarakat dengan membuat masterplan.

“Semoga benar-benar terwujud,  sehingga warga yang belum bekerja memiliki keterampilan untuk membuka usaha,” pungkasnya.

Dimintai tanggapannya,  Cabup Soehadi Moeljono, menyatakan, kedepan telah menyiapkan serangkaian pelatihan kepada masyarakat, terutama yang belum bekerja agar dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam di sekitarnya.

“Dengan keterampilan yang mereka miliki nantinya dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya,” tegas Cabup yang berpasangan dengan mantan Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin ini.

Ketrampilan yang akan diberikan ini, lanjut Pak Mul, sapaan akrab Soehadi Moejono, akan didukung dengan TI agar mereka mampu mengembangkan usahanya secara maksimal.

“Sekarang ini era digital. Jadi dukungan TI ini sangat penting untuk mengembangkan usaha mereka nantinya,” pungkas Pak Mul. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *