Reporter : Suyati
SuaraBojonegoro.com – Kondisi Pasar Wisata saat ini mulai tampak sepi oleh para pembeli, tidak seperti pada masa beberapa waktu pasca diresmikannya pasar wisata, hal ini diakui oleh beberapa pedagang yang ada di pasar wisata tersebut, Minggu (22/10/2023).
Seperti yang disampaikan oleh salah pedagang Pasar Wisata Lasminah (58) saat di wawancarai awak media SuaraBojonegoro.com mengungkapkan bahwa selama berjualan sering tidak laku karena, Pasar Wisata sepi tidak seperti saat berjualan di pasar tradisional Kota Bojonegoro sebelumnya.
Untuk menyiasati agar jualannya tidak busuk Lasminah harus berpindah-pindah jualan ke pasar kota karena barang yang dijual termaksud barang yang mudah busuk atau tidak tahan lama.
Lasminah sebagai pedagang pisang merasa berjualan dipasar Wisata hasilnya hanya untuk bisa makan dan membeli barang untuk dijual kembali saja sudah bersyukur.
“Jualan disini sering tidak laku, makanya kalau disini tidak laku saya pasti langsung pindah ke pasar kota biar bisa habis dagangan saya, kalau dagangan tidak habis saya tidak bisa beli beras harga beras sekarang juga mahal,” Ungkap Lasminah.
Hampir sama seperti Lasminah, Siti (53) pedagang sayuran mengungkapkan jika jualan dipasar Wisata tidak seperti dipasar Kota yang 24 jam selalu ramai pembeli, tapi jika dipasar Wisata hanya jam-jam tertentu yang ramai, sisanya ya sepi.
“Selama saya jualan disini hanya jam-jam tertentu yang ramai dari jam 3 sore sampai jam 9 malam, habis itu sepi lagi dan mulai ada orang itu jam 1 pagi sampai jam 6 pagi itu pun para pedagang yang mau kulakan untuk dijual lagi,” Tegas Siti.
Seperti pantauan awak media terlihat bedak-bedak pasar banyak yang kosong tidak terisi, apa lagi disisi Barat pasar terlihat sama sekali tidak ada pedagang.
Harapan para pedagang pemerintah Kabupaten Bojonegoro lebih bisa memperhatikan ke makmuran para pedagang, jika memang dipindah harapan mereka di pindah seluruhnya atau jika tidak biarkan mereka berjualan ditempat yang lama atau pasar Kota. Agar kelangsungan hidup mereka berjalan seperti semula.
“Janji-janji pemerintah yang ingin memakmurkan masyarakat seharusnya jangan cuma angin segar,” tambah Siti. (Yat/Red)