Pak Mul: Kedepan Seluruh Pemdes Harus Berbasis TI

SUARABOJONEGORO.COM – Cabup Bojonegoro, Soehadi Moeljono, menegaskan, ke depan seluruh penyelenggaraan pemerintahan desa (Pemdes) Harus berbasis Teknologi Informasi (TI). Di samping mudah dikontrol oleh masyarakat, nilai keterbukaan dan keterlibatan warga makin kuat dalam pembangunan.

“Makanya sistem Pemdes berbasis TI ini akan kita kembangkan di setiap desa,” tegas Pak Mul, sapaan akrab Cabup yang berpasangan dengan Cawabup Mitroatin saat diwawancarai wartawan, Selasa (13/03/18).

Program yang disiapkan pasangan ini, sebenarnya lebih pada penyempurnaan program yang telah ada. Terlebih Pak Mul, ikut merencanakan dan menggodok program tersebut karena kala itu masih menjabat Sekda Bojonegoro.

“Konsep pembangunan berkelanjutan itu diantaranya menyempurnakan program yang ada, agar bisa menjadi lebih baik lagi. Semuanya akan dilakukan secara terbuka melibatkan masyarakat,” tambah mantan Sekda yang telah mengabdi 32 tahun sebagai PNS di Pemkab Bojonegoro itu.

Menurut Pak Mul, semasa menjabat Sekda pihaknya telah merencanakan, dan memberikan program pelatihan penggunaan TI kepada perangkat desa. Baik untuk sistem pengelolaan keuangan desa, maupun manajemen pemerintahan di desa.

Sementara itu, sejumlah Kades yang ditemui menyatakan, mereka berharap bupati terpilih nanti dapat meningkatkan kelengkapan TI bagi manajemen penyelenggaraan pemerintah desa. Meskipun sebagian desa sudah menerapkan TI dalam sistem manajemen Pemdes, namun belum semua desa terhubung jaringan internet.

Baca Juga:  Pak Mul-Bu Mit Menuai Banyak Dukungan

Tak sedikit pula yang belum memiliki perangkat TI, untuk mendukung sistem berteknologi tersebut.

Pemdes Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, misalnya. Dalam menyelenggarakan managemen pemerintah desa selama ini telah menggunakan TI. Hanya saja belum ada komputer maupun jaringan internetnya.

Menurut Kades Leran, Muttabi’in, untuk menyiasati program pemerintah menggunakan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), perangkat desa disana mempergunakan hand phone (HP).

Penggunakan HP terpaksa dilakukan karena syarat pengelolaan keuangan desa, termasuk pencairan Dana Desa (DD), maupun Alokasi Dana Desa (ADD). Meskipun diakuinya, tidak bisa maksimal.

“Ya bayangkan kalau pakai Hp itu seperti apa mengerjakannya. Itu juga pakai HP nya perangkat desa sendiri,” imbuh Muttabi’in.

Dia akui, perangkat telah mendapatkan pelatihan dari Pemkab Bojonegoro dalam bidang penggunaan TI, hingga pembuatan web desa. Program penggunaan TI di desa sangat bagus, dan didukungnya.

“Kami berharap pada bupati terpilih mendatang, siapapun dia, bisa mendukung peningkatan teknologi informasi di desa kami,” ungkapnya.

Senada disampaikan Kades Deling, Kecamatan Sekar, Didik Priyoman. Menurut dia, meskipun sudah tersedia jaringan internet dari Pemkab, namun kurang maksimal karena peta geografis wilayahnya terdapat hutan dan perbukitan.

Baca Juga:  Asuransikan Khatib dan Imam Masjid

“Jadi sinyalnya jelek, dan tidak bisa maksimal jika digunakan untuk bekerja,” sambung Didik.

Dia akui, selama ini perangkat desa sudah mengikuti pelatihan yang diberikan Pemkab. Sehingga, untuk pemenuhan SDM sudah cukup mumpuni melakukan pengelolaan keuangan atau manajemen desa berbasis TI.

Pihaknya mendukung program pembangunan desa dengan pemanfaatan TI dalam penyelenggaraan Pemdes. Progam seperti itu akan meningkatkan kinerja Pemdes.

“Mengelola keuangan berbasis TI bisa lebih maksimal,” tegasnya.

‌Pihaknya berharap Bupati terpilih mendatang, bisa memaksimalkan semua hal yang berbasis TI dan bisa masuk ke seluruh desa. Juga, adanya pelatihan dan pendampingan secara terus menerus, agar bisa meningkatkan SDM perangkat desa.

“Karena pemerintahan desa sekarang tidak bisa dilakukan secara manual, semua menggunakan aplikasi,” katanya.

“Kekurangan-kekurangan yang ada selama ini, akan kita lengkapi dan sempurnakan agar nanti pemdes lebih mudah menyelenggarakan manajemen pemerintahan desa berbasis TI,” sergah Pak Mul menanggapi hal tersebut.

Dia tegaskan pula, semuanya sudah dipersiapkan dengan program. Bahkan, termasuk skema bagaimana sistemnya, agar masyarakat desa bisa mengontrol melalui teknologi.

“Dengan program program kita layanan Pemdes kepada masyarakat akan lebih baik lagi,” pungkas Pak Mul. (yud/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *