Tangkal Faham Radikalisme & Tanamkan Nilai Pancasila Polres Bojonegoro Gelar FGD

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Forum Group Diskusi (FGD) Polres Bojonegoro bersama Da’i Dan Pendeta Kamtibmas dengan tema menangkal faham radikalisme dan menanamkan nilai nilai Pancasila hari ini digelar di gedung AP Rawi Polres Bojonegoro, Rabu (30/12/2020), dengan mendatangkan Narasumber K.H Drs. Ali Fauzi Manzi, M, Si serta Mahmudi, S.Sos, M, Si, selaku Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro.

Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia, dalam sambutannya Menyampaikan Kegiatan Forum Group Diskusi (FGD) ini,  sangat penting sekali guna meningkatkan kemanan dan kesehatan  masyarakat kabupaten Bojonegoro bersama Da’i Kamtibmas Terkait Pencegahan dan penanggulangan Cluster Baru covid 19  di wilayah Kab. Bojonegoro serta menangkan Terjadinya Paham Radikalisme di Kab Bojonegoro dengan caran menanamkan Nilai Luhur Pancasila

“Saya menyampaikam Kulo nuwun agar diterima baik oleh Para Da’i Kamtibmas dan masyarakat Kab Bojonegoro sebagai Kapolres Bojonegoro untuk Melindungi mengayomi dan melayani masyarakat kab Bojonegoro serta memberikan rasa aman tentram damai dan kondusif di wilayah Hukum Polres Bojonegoro,” papar Kapolres.

Kapolres Bojonegoro juga mengenalkan Program ASTUTI yaitu Agunging Sikap Tulung Tinulung kepada warga masyarakat Bojonegoro guna mewujudkan Harkamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Bojonegoro

Acara kemudian dilanjutkan dengan Pembacaan Ikrar atau Kesepakatan Bersama Da’i Kamtibmas Polres Bojonegoro di pimpin oleh K.H Agus Sentot Mangku Alam, dan kemudian ditanda tangani bersama.

Dalam paparannya selaku Nara sumber, Ali Fauzi menyampaikan bahwa pentingnya menanamkan Rasa Toleransi antar Umat beragama guna mewujudkan antar umat beragama yang Harmonis serta mencegah terjadinya paham Radikal di Wilayah Bojonegoro

Ali Fauzi juga menyampaikan 4 Pilar Kebangsaan Yaitu, Pancasila, UUD 45 ,  Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. “Pilar kebangsaan tersebut merupakan Pilar elemen Bangsa Guna mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan yang utuh bagi Masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Bojonegoro,” Terang Ali Fauzi.

Adanya terorisme di Indonesia , dia menyampaikan Proses Terorisme,  Terorisme bukanlah sebuah keputusan yang Singkat tetapi hasil dari proses panjang yang perlahan – lahan mendorong seseorang komitmen pada aksi kekerasan atas, “sehingga kami mengajak kepada semua pihak untuk upaya pencegahan yang di lakukan di lingkar perdamaian,” Jelasnya.

Sementara itu Nara Sumber lainnya Ali Mahmudi menyampaikan Pencegahan Radikalisme, dan juga menyampaikan bentuk pencegahan yang seharusnya kita lakukan guna mewaspadai penyebaran radikalisme dan terorisme antara lain, menegakkan Hukum yang ada. Pencegahan dan pelaksanaan kegiatan melawan propaganda ideologi radikal di bidang penanggulangan terorisme dengan Penguatan Nilai – Nilai Pancasila Dan Bela Negara, Pendidikan dan Pemahaman Karakter Bangsa, Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Pengembangan Nilai Budaya Daerah Yang Baik, yaitu Peningkatan Peran Para Tokoh Dalam Masyarakat, Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil.

Masih menurut Ali Mahmudi Bertindak untuk kesiapsiagaan nasional dengan Pengejaran terhadap pelaku terorisme yang berada di Indonesia
Pelaksanaan Deradikalisasi dengan Program reorientasi motivasi, Re-edukasi, Resosialisasi, serta mengupayakan kesejahteraan sosial dan kesetaraan dengan masyarakat lain bagi mereka yang pernah terlibat terorisme maupun bagi simpatisan, sehingga timbul rasa nasionalisme.

Sasaran rekruitmen Anggota Baru terorisme adalah Generasi Muda. Untuk itu harus ada Penguatan Sistem Pendidikan, meliputi
Pendidikan Keluarga, Menciptakan keluarga yang harmonis mampu mencegah terorisme masuk ke dalam pemikiran anggota keluarga.
Pendidikan Formal, Siswa/ Mahasiswa dibekali dengan penguatan sikap cinta tanah air. Pendidikan Agama, Pelibatan aktif agamawan / ulama untuk memberikan pemahaman tentang ajaran agama yang baik dan benar. (SAS*)

No More Posts Available.

No more pages to load.