suarabojonegoro.com – Tidak heran, di Negara kita banyak sekali tindakan-tindakan yang merusak moral bangsa. Seperti halnya kasus suap, korupsi, pungli dan lain sebagainya. Bahkan para pelaku tindak kejahatan tersebut seperti tidak merasa berdosa saat ditangkap oleh pihak kepolisian. Dari fenomena yang terjadi, sepertinya pendidikan tidak berjalan sesuai dengan tujuan yang sebagaimana mestinya. Hal tersebut dilihat dari banyaknya pelaku kejahataan yang berkedudukan tinggi dan bergelar sarjana dari berbagai universitas.
Parahnya lagi, sekarang juga muncul orang yang mengaku beragama namun masih saja melakukan hal yang tidak pernah diajarkan dalam agamanya. Orang seperti inilah musuh nyata bagi bangsa karena mereka mengajarkan sesuatu yang jelas tidak diajarkan dalam agama . seperti kasus bom bunuh diri, mereka beranggapan dengan menjadi pelaku bom bunuh diri mereka akan mati secara syahid. Padahal itu hanya merugikan diri sendiri juga orang lain.
Disisi lain, juga banyak orang yang masih peduli dengan nasib bangsa yang akan datang. Merekalah orang-orang yang berjiwa besar. Memberi gerakan nyata tanpa omong kosong belaka. Seperti YAYASAN ISLAM di desa Mojokampung Bojonegoro, mereka mengajarkan moral dan agama kepada anak-anak sejak usia dini yang bertujuam untuk membentengi generasi yang akan datang dengan kecerdasan dan keimanan agar menjadi pemimpin yang berakhlakul kharimh.
Untuk merealisasikan harapan bangsa, pemerintah juga harus segera merevisi system pendidikan dengan tidak hanya menitikberatkan pada hasil nilai tapi juga pada sikap dan moral agar generasi yang akan datang bisa membuang benalu yang merugikan bangsa kita. (*)
*)Penulis adalah Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro