SUARABOJONEGORO.COM – Melemahnya nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat dalam sepekan terakhir ini tidak berdampak pada aktivitas harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat. Dibeberapa pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bojonegoro, harga sembako masih terbilang normal dan cenderung stabil. Senin (10/08/18).
Dari pantauan suarabojonegoro.com, di pasar tradisional Kecamatan Bojonegoro, sejumlah komuditas seperti beras, minyak goreng, gula pasir, garam telur dan daging tidak mengalami kenaikan harga. Bahkan sejumlah konsumen mengaku ada beberapa diantaranya malah mengalami penurunan harga.
“Sampai saat ini harga masih stabil tidak ada kenaikan, bahkan ada juga yang turun,” kata Siti Munawaroh, salah satu pedagang.
Dirinya menyatakan bahwa untuk harga beras per satu liter masih normal yakni Rp9.500 untuk jenis beras premium, sedangkan untuk beras punel Rp10.500. Sedangkan minyak goreng Rp11 ribu per satu liter, untuk telur Rp24 ribu
“Cabai keriting Rp16 ribu, tidak ada kenaikan,” ujarnya.
Sedangkan untuk harga bawang merah perkilo Rp12 ribu dan bawang putih perkilo Rp18 ribu, untuk gula pasir tetap stabil diharga Rp10 ribu perkilo. Demikian juga untuk harga daging masih stabil diharaga Rp100 ribu perkilo.
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kenaikan bahan-bahan dapur,” jelasnya.
Adapun melemahnya rupiah terhadap dolar Amirika Serikat juga tidak berpengaruh pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun demikian sejumlah masyarakat Bojonegoro, merasa kawatir dengan kondisi melemahnya rupiah akan berpengaruh pada harga BBM.
“Ya kawatir juga, karena kemarin ada isu yang menyatakan BBM naik karena imbas dari melemahnya nilai rupiah, tapi sampai saat ini harganya masih sama,” pugkas Muslim, salah satu warga Desa Madean. (Bim/red)
Reporter : Bima Rahmat