Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Peranan perempuan di dalam dunia politik di Indonesia hingga saat ini masih dapat dikatan masih minim. Mudiani, Caleg DPR RI, Dapil IX, Bojonegoro-Tuban, mengungkapkan bahwa peranan perempuan dapat mengubah dunia apabila perempuan dapat memaksimalkan peranan dn segala potensinya dengan aktif di dunia kancah perpolitikan. Jumat (22/03/19).
Wanita yang saat ini aktif di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, sebagai staf wakil Direktur Bidang Organ dan Wilayah ini menjelaskan bahwa selama ini perempuan dianggap terlalu maskulin jika masuk dan aktif di dunia politik.
“Dimana terjun ke dunia politik semata-mata hanya diperuntukkan untuk kaum adam saja. Menurut saya jika ini dibiarkan begitu saja maka, perempuan tidak akan dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan,” katanya Ibu dua orang anak ini.
Lebih jauh Bendahara PD PA GMNI DKI Jakarta ini menuturkan jika hak-hak perempuan ingin terpenuhi maka perempuan harus terjun ke dunia politik, pasalnya perempuan mempunyai makna yang sangatlah penting guna memberikan pemahaman serta menyatukan persepsi tentang betapa pentingnya pembangunan demokrasi yang sehat
“Perempuan harus berada di dalam politik yang ada, dan salah satu caranya ya masuk ke partai politik,” ujarnya.
Tidak hanya itu saja, peran perempuan dalam politik juga sebagai salah satu bentuk kesetaraan gender dimana baik laki-laki maupun perempuan berada di posisi yang sama.
“Kesetaraan bagi kita punya hak yang sama dan kemudian berada dalam pengambilan keputusan,” tambahya.
Menurutnya diera kepeminpinan Joko Widodo-Jusuf Kala, saat ini peran perempuan sangat menonjol. Hal tersebut terlihat di kabinet kerja yang sebelumnya hanya ada 3 atau 4 perempuan saja. Diera Jokowi, terdapat 8 menteri dengan karakter yang berbeda-beda, namun mempunyai segudang prestasi yang dapat dibanggakan.
“Ada yang lemah lembut seperti Ibu Yohanna Yembise dan Ibu Nila Moeloek. Ada yang keras dan tegas, seperti Ibu Susi Pudjiastuti, dan ada yang smart seperti Ibu Sri Mulyani,” pungkasnya. (Bim/red).