SUARABOJONEGORO.COM – Kebakaran di wilayah Kecamatan Kota Bojonegoro cukup tinggi. Tercatat, ada 27 kali kejadian. Lalu, Kecamatan Baureno 9 kali kejadian. Kemudian, Kecamatan Sukosewu dan Kepohbaru 5 kali kejadian.
Sementara, Kecamatan Kasiman dan Temayang terjadi 4 kali kejadian kebakaran. Kecamatan Dander, Sumberrejo, Kalitidu, Kedungadem, Ngasem, masing-masing 3 kali kejadian.
Lalu, Kematan Balen. Padangan, Kapas, Gayam, Trucuk, masing-masing 2 kali kejadian kebakaran. Untuk Kecamatan Sekar, Gondang, Ngambon, Sugihwaras, masing-masing 1 kali kejadian.
Kabid Pemadam Kebakaran Dinas Damkar Bojonegoro, Sukirno mengatakan, kebakaran lahan hutan dipengaruhi faktor kesengajaan membakar sampah yang ditinggal, buang puntung rokok sembarangan serta pembersihan lahan.
“Kalau kebakaran rumah, dindominasi karena konselting listrik dan lupa mematikan kompor atau tungku api,” imbuhnya.
Ruang Lingkup
Kebakaran yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi. Terutama, kebakaran rumah dan kebakaran lahan atau hutan di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, tercatat ada 25 kali kebakaran rumah. Sedangkan, kebakaran lahan atau hutan ada 37 kali kejadian.
Kemudian, kebakaran toko atau pasar tercatat ada 5 kali kejadian. Kebakaran gudang atau oven tercatat ada 9 kali kejadian. Lalu, kebakaran kandang ternak ada 2 kali kejadian.
Sementara, kebakaran motor atau mobil ada 2 kali kejadian. Dan, kebakaran kabel pln atau listrik tercatat ada 3 kali kejadian.
Total kejadian kebakaran selama delapan bulan terakhir sebanyak 79 kejadian kebakaran. Mulai Januari hingga Agustus 2018.
“Jika diakumulasi keseluruhan, total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp 3,9 miliar,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Andik Sudjarwo.
Kerugian Materil
Total kejadian kebakaran selama delapan bulan terakhir sebanyak 79 kejadian kebakaran. Data kebakaran sampai tanggal 31 Agustus 2018. Jumlah kebakaran 79 kali. Total kerugiannya Rp 3.924.750.000,-.
Meliputi, kebakaran rumah 25 kali. Kerugiannya Rp 3.211.000.000,-. Pasar atau Toko sebanyak 5 kali kejadian. Taksir kerugian mencapai Rp 393.000.000,-. Gudang atau open 9 kali. Taksir kerugian mencapai Rp 283.750.000,-.
Lalu, kandang ternak2 kali dengan taksir kerugian Rp 29.000.000,-. Sepeda Motor atau Mobil sebanyak 2 kali taksir kerugian sekitar Rp 6.000.000,-. Kebakaran lahan atau hutan sebanyak 37 kali taksir kerugian Rp 5.500.000.-.
“Dan, kebakaran akibat kabel pln atau listrik sebanyak 3 kali, taksir kerugian sekitar Rp 2.000.000.-,” pungkasnya. (nuf/yud)
Reporter : Nuzulul Furqon
Editor : Wahyudi