SuaraBojonegoro.com – Ada suasana lain di sepanjang ruas jalan Sersan Suratman Kelurahan Ngroworejo Kecamatan Kota Bojonegoro Jawa Timur pada Sabtu malam, 5/9/2020. Tampak beberapa lapak dagangan berjajar di sepanjang trotoar jalan. Sementara di depan sebuah rumah yang ditata sedemikian rupa dengan artistik, tampak sekelompok anak muda memainkan musik keroncong.
Alunan musik keroncong itu sepertinya sengaja disajikan untuk menghibur para pengunjung yang tengah menikmati aneka kuliner yang dijajakan di lokasi tersebut.
“Ya ini adalah event perdana yang kami beri nama pasar Keroncong,” kata Ekopeye, seniman yang juga pemuda penggerak di wilayah itu.
Menurut Eko, acara ini sengaja digelar untuk memberi solusi bagi warga setempat dalam upaya memulihkan ekonomi setelah beberapa bulan dikungkung pandemi covid 19.
Acara yang digagas Kelompok Keroncong Abadi ini disambut dengan antusias oleh warga kelurahan Ngroworejo, khususnya warga RT. 12 RW. 3. Dibuka mulai pukul 17.00 (5 sore) Berbagai macam dagangan mulai kuliner hingga souvernir produksi warga diserbu pembeli yang juga warga kelurahan Ngroworejo, tapi dari lingkungan yang lebih jauh.
Sementara itu Dwi Meiyanto, koordinator Keroncong Abadi menjelaskan, acara ini akan menjadi agenda rutin setiap malam minggu.
“Munculnya gagasan pasar Keroncong ini adalah ketika kami latihan, kok banyak orang yang melihat, nah kemudian muncul ide kenapa event ini tidak kita jadikan semacam pasar kecil kecilan untuk menggairahkan ekonomi warga, terutama yang berjualan makanan, karena rata rata warga di sini berjualan makanan. Kemudian kami menawarkan gagasan ini, dan ternyata disambut antusias oleh warga,” papar Yanto.
Agung, salah satu pedagang yang membuka lapak tembakau lintingan mengaku senang dengan adanya acara ini. Dia mengaku dagangan tembakau miliknya laris manis.
“Kalau biasanya saya berjualan dengan cara online sehari hanya dua sampai tiga bungkus, di acara pasar Keroncong ini hanya diam di tempat sejak jam lima sore hingga jam tuju malam sudah lima bungkus trmbakau linting terjual,” terang Agung.
Senada dengan Agung, Hadi yang berjualan jajanan tradisional jembret dan Iwel iwel juga mengaku dagangannya laku keras di pasar Keroncong. “Saya merasa diuntungkan dengan adanya pasar Keroncong ini. Sebab kalau hari hari biasa saya harus berjualan keliling, dengan adanya acara ini saya bisa santai, mencari rejeki sambil menikmati musik keroncong,” kata lelaki asal kecamatan Kalitidu ini.
Warga Kelurahan Ngroworejo, kata Eko mempunysi banyak potensi, baik di bidang seni maupun produk produk lainnya. Untuk itu dia dan para pemuda di wilayah itu berusaha mengoptimalkan potensi yang ada.
“Semoga upaya yang kami lakukan ini mampu menambah semangat warga untuk terus berproduksi, sehingga bisa lebih berdaya dan tidak bergantung pada pihak lain. Kami mohon doa restu semoga pasar Keroncong ini bisa konsisten dan bisa dirasakan manfaatnya oleh warga Ngrowo, khususnya dan Bojonegoro pada umumnya,” pungkas Eko. (Lis/Red)