Reporter : Sasmito
SuaraBojonegoro.com – Banyaknya aktivitas penambang liar yang menambang di bantaran Sungai Bengawan Solo, membuat tebibg-tebing si wilayah hilir longsor.
“Kerusakan tebing-tebing atau tanggul disebabkan banyaknya penambang pasir ilegal,” kata petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) 4 BBWS Bengawan Solo, Hidayat.
Sekarang ini, wilayah Bojonegoro ke arah hulu belum ada bangunan pengendali banjir, sementara bendung gerak fungsinya hanya menahan air banjir akhir musim hujan
Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, pihaknya membangun atau memasang plengsengan yang terbuat dari beton dan juga ada pemecah arus baik di kiri maupun kanan sungai bengawan.
” tergerusnya tebing setelah air sungai surut,” imbuhnya.
Untuk di daerah hulu, kerusakan ada di Ngulanan, Sale, Mojo ikut Kalitidu dekat Ngringinrejo. Hulunya lagi ada di wilayah Padangan, Kuncen dan Purwosari.
“Rata-rata di setiap wilayah kecamatan yang berada di tikungan luar terjadi longsor, bisa 1-2 meter longsornya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian SDA, Darmawan, mengaku, pihaknya tidak memiliki wewenang untuk melakukan tindakan tegas atau melakukan penertiban karena hal itu wilayah Pemprov Jatim.
“Yang berhak menindak itu ya Pemprov Jatim,” pungkasnya. (Sas*)
Foto: Dok. Suara Bojonegoro