Oleh : Ulfa Lu’luatul
suarabojonegoro.com – Tayup merupakan kesenian tari pergaulan yang populer di masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tari tayup lebih di kenal masyarakat dengan istilah Langen Beksan (Tari Tayup). Menurut sejarahnya kata tayup berasal dari Tata dan Guyup yang berarti bersenang-senang antara pengibing (penari laki-laki) dan waranggono (penari perempuan).
Sebelum Tari Tayup dimainkan terlebih dahulu diawali pementasan Tari Gambir Anom dan nguyuyu (menghayu-hayu), yakni penghormatan kepada para tamu. Kemudian di lanjutkan Tarian bedhaya, yakni tari pembuka Sebelum Tayup dimainkan. Selanjutnya Telu Gendhing yaitu sebuah lagu Gendhing sebagai penghatar bahwa Tayup sudah di mulai. Para tam ikutserta menari dengan rancak yang diiringi lantunan Gendhing Jawa.
Tari tayup ini melambangkan sebuah Norma kesopanan, bersikap lemah lembut, atau menceritakan jati diri manusia dalam kehidupan masyarakat. Tari Tayup memiliki nilai positif yang kemudian sering dipertunjukkan dalam acara nyadran (sedekah bumi), acara ruwatan, atau perayaan HUT Kemerdekaan.
Tari Tayup banyak dijumpai daerah kec. Temayang, Bubulan, dan sekitarnya yang berada 30 km dari kota Bojonegoro. Untuk melestarikan kesenian Tayup Bojonegoro dikawasan “Desa Wisata Budaya Jono” terdapat Sanggar Anugerah yang di jadikan tempat untuk belajar kesenian Tayup. (Ul/JW)
Penulis adalah Mahasiswi IKIP PGRI Bojonegoro