Korban Dikenal Sebagai Sosok Guru Penyabar

Reporter : Abid Amrullah

SUARABOJONEGORO.COM – Seorang guru memang memiliki rasa tersendiri dimata murid-muridnya. Ketika seorang guru mampu memberikan sebuah pelajaran baik di dalam kelas, maupun diluar kelas dengan baik, serta menarik dimata murid, tentu guru tersebut bakal dikenang baik dan menjadi idola bagi murid-muridnya.

Begitu juga seperti Almaghfurlah IM AH Husnu Marom, seorang guru di MTs Attanwir yang menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Raya Sumberrejo Bojonegoro, Rabu (28/02/18). Beliau bertahun-tahun mengajar. Dimata muridnya beliau seorang yang sabar, alim dan menarik.

Syahri, salah satu muridnya mengatakan, bahwa beliau adalah seorang guru yang sabar. Ketika suasana didalam kelas mulai tidak kondisif, beliau memiliki cara tersendiri untuk menarik perhatian siswa. Dari situ banyak siswa-siswi yang begitu suka saat beliau mengajar.

Baca Juga:  Akan Bangun Rumah Sakit di Daerah Pinggiran

“Sabar, dan selalu memotivasi kita,” katanya.

Seorang siswi yang dulu pernah di ajarnya pun berkata sama, Devita, ia menuturkan bahwa almarhum adalah sosok guru yang memiliki kelebihan suara yang indah, setiap kali mengajar beliau selalu melantunkan ayat-ayat suci Al Quran dengan merdu. Tak jarang dari siswa-siswi banyak yang mengidolakana beliau.

“Beliau sabar, yang sangat kita sukai beliau memiliki suara yang begitu merdu,” terang siswi tersebut.

Banyak siswa siswi berkata sama, seperti yang di katakan, Linawati, seorang siswinya yang sudah lulus. Sewaktu dulu diajar oleh Alamarhum, ia sangat suka dengan caranya mengajar. Sebab di samping beliau seorang yang ahli dalam Ilmu Al Quran dan Khadist, beliau juga mampu mengajarkan kepada muridnya dengan mudah dan nyaman. Akhirnya banyak dari murid beliau yang seakan kangen dan ingin mengulang kembali proses belajar dikelas sewaktu dulu.

Baca Juga:  Diduga Bermasalah, Mobil Ini Diamankan Polisi

Reporter media ini, juga murid beliau saat masih sekolah. Sosok guru yang luar biasa, banyak siswa-siswi yang terpukau dengan kepribadiannya. Beliau sangat menghargai walaupun muridnya. Tak banyak guru yang bisa sperti itu. Disamping suaranya yang meredu, beliau juga mengistiqomahkan membaca Al Quran dan Dzikir.

“Dalam mengajar beliau pernah berijazah, katika berkendara usahakan selalu membaca Al Quran dan Dzikir, dengan menghafalnya,” pesan beliau saat mengajar.

Semoga dengan kebiasaan beliau seperti itu, nantinya bisa menjadikan beliau sebagai hamba Allah SWT yang mendapatkan berkah di akhirat. “Semoga beliau khusnul khotimah. Dan, keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan kesabaran,” pungkasnya penuh harapan. (yud/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *