suarabojonegoro.com – Operator minyak dan gas bumi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menggelar pelatihan bagi kontraktor lokal bertema “Tinjauan Standar Bisnis Usaha” di sebuah hotel di Bojonegoro, Jawa Timur pada Rabu (26/7/2017). Pelatihan yang ke-11 kalinya ini dibuka oleh Asisten 2 Sekretariat Daerah Bidang Perekonomian Setyo Yuliono. “Anda semua harus memaksimalkan pelatihan seperti ini. Baru EMCL yang melaksanakannya. Bahkan pemkab juga belum,” ungkapnya di depan 90 peserta pelatihan dari berbagai perusahaan lokal tersebut.
Pejabat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang biasa disapa Nanang ini mewakili Bupati yang berhalangan hadir. Dalam kesempatan tersebut dia menekankan agar kontraktor lokal tertib administrasi dan taat pajak. “Administrasi itu penting, malah banyak yang tidak bisa mencairkan penagihannya gara-gara administrasinya tidak lengkap,” tuturnya menekankan.
Sementara itu pembicara dari EMCL, Wismoyo Wikantyoso menjelaskan bagaimana etika dan praktek bisnis ExxonMobil. Dia menjelaskan, ExxonMobil sangat ketat dalam menerapkan undang-undang anti korupsi. Bahkan, jelas dia, perusahaan multinasional ini selain menerapkan aturan perundang-undangan negara dimana ia beroperasi, juga mengacu pada undang-undang anti korupsi Amerika Serikat, The Foreign Corrupt Practice Acts (FCPA). “Dengan sedemikian aturan yang ada ini, kami sangat ketat dalam pengawasan terhadap praktek-praktek melanggar hukum dan aturan yang ada,” tuturnya.
Wismoyo juga menyampaikan bahwa ExxonMobil juga mendorong agar para kontraktor mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Dia mengatakan, jika ada praktek suap dan melanggar hukum lainnya dalam kerja dengan ExxonMobil, maka segera dilaporkan dengan bukti-bukti. “Maka hari ini kita buat komitmen bersama,” ucap dia.
Salah satu peserta, Muhammad Muat, mengaku baru kali ini ada perusahaan yang sedemikian ketat dalam menerapkan aturan anti korupsi. Menurut dia, dari sekian banyak perusahaan yang ada di Bojonegoro, baru EMCL yang melakukan sosialisasi dan mengajak kontraktornya untuk bersama-sama berkomitmen menolak korupsi, suap, dan praktek melanggar hukum lainnya. “Ini patut kita tiru dan apresiasi,” katanya singkat. (wan/lis)