SuaraBojonegoro.com – Beberapa Wilayah di Indonesia saat ini telah memasuki puncak musim kemarau, termasuk Kabupaten Bojonegoro yang selalu menjadi salah satu wilayah rawan kekeringan setiap kali memasuki musim kemarau.
Rawannya kekeringan di musim kemarau menjadi salah satu pertimbangan bagi PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina dalam bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengatasi masalah tersebut.
Kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk mencari solusi persoalan yang ada seperti kekeringan ini merupakan salah satu bentuk di tataran praktis atas nilai-nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal dan Kolaboratif (AKHLAK) yang dipegang insan PEPC sebagai salah satu entitas BUMN.
Demikian dikatakan JTB Site Office & PGA Manager PEPC Edy Purnomo saat memberi pengarahan pada sosialisasi & rembug desa program pengembangan jaringan air bersih di bilangan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (01/09).
Dijelaskan Edy, daerah seperti Bojonegoro ini memang memiliki kekhasannya terkait musim. Beberapa wilayahnya mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau, namun begitu masuk penghujan beberapa titik justru mengalami banjir. “Untuk itu, mari kita berkolaborasi antara pemerintah dan kami, dari pelaku industri agar saling membantu memecahkan situasi tersebut. Terlebih jika kita merujuk pada semangat kebersamaan, sejak dulu kita telah memiliki budaya gotong royong dalam melakukan sesuatu,” urai Edy yang juga menyempatkan penyampaian tata nilai AKHLAK pada kegiatan tersebut.
Program pengembangan layanan dasar akses air bersih ini dilaksanakan PEPC bekerja sama dengan Bapeka & LIMA2B selaku mitra pendamping program. Ditargetkan tidak kurang 4.445 meter jaringan primer pipa air bersih dan 2 unit sumur bor beserta installasi pompa listrik akan terbangun melalui program ini, dengan jumlah penerima manfaat tidak kurang dari 19.589 jiwa di 6 desa yang tersebar di 3 Kecamatan Ngasem, Tambakrejo, dan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Ngasem Iwan Sopian yang wilayahnya mendapatkan program tersebut. Mewakili warga yang mendapatkan manfaat, Iwan menyatakan akan terus mendukung program ini sehingga warganya dapat menerima manfaat dengan optimal. “Terima kasih untuk PEPC yang memberikan program berkelanjutan untuk warga kami. Ini menjadi peluang bagi kami untuk mendapatkan air bersih dengan baik,” ungkapnya.
Menurut Iwan, selama dua tahun terakhir, sekitar 70 persen anggaran yang masuk ke desanya digunakan untuk recovery pandemi seperti bantuan sosial, pangan dan PPKM dan sisanya digunakan untuk operasional pembangunan. “Dengan adanya sinergi ini maka sangat membantu dalam membangun desa dan membantu untuk memenuhi kebutuhan dasar warga,” tambahnya.
Diharapkan, program pengembangan jaringan air bersih ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi masyarakat sehingga kebutuhan dasar utama terhadap air bersih dapat terpenuhi. (Red/Lis)