Kecewa Hasil Tes Perangkat Desa, Puluhan Warga Glagahan Gelar Demo

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Puluhan warga Desa Glagahan, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bononegoro, menggelar aksi damai di Balai Desa Glagahan, menuntut agar pengisian perangkat desa dibatalkan. Kamis (27/02/19).

Mereka menilai pelaksanaan ujian perangkat desa, yang dilaksanakan tanggal 21 Februari 2019, tersebut terdapat penyimpangan sehingga harus dilaksanakan ujian ulang.

“Ujian kemarin banyak pemyimpangan dan kami minta untuk ujian ulang,” kata salah satu peserta aksi.

Sementara itu, koordinator aksi Amirul Mu’mini, memgungkapkan bahwa dalam ujian tersebut terdapat beberapa kesalahan diantaranya adalah keselahan yang terdapat dalam Surat Keputusan (SK) Tim pengisian perangkat desa nomor 02 tahun 2019 tentang Tim Pengisian Perangkat Desa Alasgung, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro.

Baca Juga:  Puluhan Peserta Tes Perangkat Desa Glagahan Geruduk DPRD

“Ini kesalahan fatal,seharusnya yang benar adalah Keputusan Kepala desa Glagahan,” ujarnya.

Selanjutnya, mengenai pelaksanaan ujian, pihak panitia dianggap tidak siap, karena pihak ketiga yaitu dari Unugiri selaku pihak yang membuat soal ujian datang terlambat dari jadwal yang telah ditentukan. Adapun untuk terkait dengan soal yang telah disepakati terdapat 100 soal untuk setiap materinya.

“Ternyata, panitia sudah menyiapkan 200 sola yang dibagi soal A dan B,” tambahnya

Saat melakukan pembuatan soal, lanjutnya, pihak Tim Pembuat Soal dari Unugiri masih memegang handphone, padahal dalam aturan tidak diperkenankan, dan printer yang disiapkan oleh panitia tidak mampu mengerjakan sehingga soal harus di foto copy di luar.

Baca Juga:  Gugatan dan Esepsi perkara Kasun Glagahan Sugihwaras Di Tolak PTTUN

“Hingga, membuat tes baru dimulai pukul 11:00 WIB, padahal rencananya dimulai pukul 09:00 WIB,” jelasnya

Dengan foto copy soal ujian di luar, membuat rawan terjadinya kebocoran soal. Sehingga, diduga ujian syarat dengan penyimpangan sehingga mereka menuntut dilakukannya ujian ulang. Peserta demo juga meminta agar tak dilakukan penanda tanganan BAP sebelum ada penyelesaian masalah tersebut. (Bim/red).