Reporter : Yudianto
SuaraBojonegoro.com – Sejumlah warga di sepanjang ruas jalan Sugihwaras – Balen seperti desa Duyungan desa Purwoasri Kecamatan Sukosewu, dan Mayangkawis kecamatan Balen, mengeluh akibat banyaknya debu yang berterbangan di area pemukiman warga sepanjang jalan tersebut. Debu- debu tersebut berasal dari Proyek pembangunan dan ruas jalan Sugihwaras- Balen.
Yang lebih parahnya lagi ketika kendaraan roda empat melintas serta dibarengi tiupan angin kencang menghempaskan Debu, sehingga menggangu kenyamanan warga dan pengguna jalan.
Salah satu warga mayangkawis bernama Muhajir mengatakan bahwa, debu-debu yang berterbangan yang berasal dari Proyek pembangunan jalan seperti ini jelas sangat menggangu lingkungan dan sangat merugikan banyak warga, pasalnya debu-debu ini akan mengakibatkan polusi udara dan bisa merusak kesehatan pada tubuh manusia, sehingga dirinya melakukan penyiraman secara mandiri dengan menggunakan air yang berasal dari sumber dari rumah, karena diduga belum ada penyiraman dari proyek jalan, yang seharusnya dilakukan oleh Kontraktor pelaksana Proyek peningkatan jalan tersebut, Selasa (14/7/2020).
Lanjutnya, Agus Pribadi selaku warga dan masyarakat Duyungan, kecamatan Sukosewu sangat memprotes keras terutama kepada kontraktor, dalam hal ini mereka harusnya rutin pagi sore penyiraman jalan selama Proyek ini berlangsung agar tidak ada debu yang mengganggu warga sekitar dan pengguna jalan.pungkas agus .
Hal yang sama juga disampaikam oleh Fendi (40) warga Duyungan bahwa setaunya, selama ada Proyek peningkatan Jalan ini berlangsung sudah pernah ada penyiraman beberapa minggu yang lalu hinga sekang ini belum ada lagi.
“Memang saya selaku warga merasa bersukur dengan di bangunnya jalan di wilayah kami, akan tetapi disisi lain ada dampak negatifnya juga terutama permasalahan debu ini akan merusak kesehatan dan menggangu kenyamanan warga sekitar, apalagi mereka para pedagang di pinggir jalan jelas sangat terganggu dan banyak yang mengeluh,” Jelasnya.
Para warga ini melakukan penyiraman dengan air dijalan yang berdebu ini secara mandiei dan sebanyak 2 kali yaitu waktu pagi hari sore hari bahkan pada saat malam hari warga juga melakukan lenyiraman secara mandiri.
“Kami berharap rekanan atau kontraktor untuk menjalankan pengiraman debu yang berdampak bagi masyarakat ini,” Pungkas Agua warga Mayangkawis. (Yud/Sas)