SUARABOJONEGORO.COM – Hingga saat ini, permasalahan petani Bojonegoro belum dapat teratasi. Misalnya, tingginya biaya produksi dan rendahnya harga jual hasil produksi.
Tingginya biaya produksi disebabkan mahalnya harga bibit berkualitas, ongkos tenaga kerja, dan mahalnya harga pupuk. Pemasaran hasil produksi, permasalahan utama adalah rendahnya nilai jual harga hasil produksi. Sebab, rendahnya posisi tawar petani ketika masa panen.
Selain dua permasalahan utama tersebut, resiko gagal panen juga menghantui para petani, baik diakibatkan hama atau bencana banjir. Kerugian gagal panen harus ditanggung petani. Ditambah, rendahnya upaya peningkatan pengetahuan tentang teknologi pertanian.
Semua permasalahan itu, mengakibatkan peningkatan kesejahteraan petani di Bojonegoro menjadi lamban. Rendahnya tingkat ekonomi petani, menjadikan pendidikan bagi anak-anak petani juga terbatas.
Permasalahan petani di Bojonegoro ini di jawab Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro 2018, Anna Muawanah-Budi Irawanto. Pasangan calon nomor urut tiga ini menawarkan solusi dengan Kartu Petani Mandiri Plus.
Dengan kartu ini, para petani akan mendapatkan lima manfaat. Yakni, bantuan modal hingga Rp 10 juta, akses pelatihan dan pengembangan usaha di balai latihan kerja, subsidi untuk pembelian pupuk dan pakan ternak, jaminan pembelian hasil pertanian kerjasama Bumdes dan BUMD.
Selain itu, asuransi gagal panen yang preminya dibayar oleh pemerintah kabupaten, dan tambahan beasiswa bagi anak petani yang berprestasi mulai jenjang SMA sampai Perguruan Tinggi.
“Ini adalah solusi untuk petani,” kata Calon Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, setelah acara Launching Kartu Petani Mandiri (KPM) Plus di lapangan Desa Mojoranu, Kecamatan Dander Bojonegoro.
Sekitar 300 kelompok tani 28 Kecamatan dari Aliansi Petani Jatim yang hadir dalam launching KPM Plus tersebut mendukung solusi yang ditawarkan Paslon yang diusung partai PKB dan PDI Perjuangan ini. Dukungan ini, diwujudkan dalam bentuk deklarasi mendukung program KPM Plus yang disampaikan dalam acara tersebut.
“Inilah yang kami tunggu,” ungkap Sariyo, salah satu petani yang hadir dalam launching KPM Plus tersebut. (*/red)