SuaraBojonegoro.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang mendukung pengrajin batik guna menjaga warisan budaya bangsa di Desa Drokilo kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (8/11/2020).
Irinne, salah satu mahasiswa KKN UIN Walisongo, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut selain untuk menjaga warisan budaya bangsa yang mana juga telah diakui oleh UNESCO adalah adanya rasa prihatin. Pasalnya, pengrajin batik yang biasa disapa Mbak Min tersebut membuat batik seorang diri dan hanya meminta bantuan pada teman-temannya jika pesanan banyak.
“Seharusnya pemerintah Desa lebih perhatian akan hal ini. Batik daun jati ini hanya akan menjadi tulisan sejarah jika pemerintah desa menutup mata” ujarnya.
Sebenarnya banyak keuntungan jika batik di desa Drokilo dikembangkan, yaitu membantu ibu-ibu rumah tangga sekitar memperoleh pekerjaan dan menjadikan desa Drokilo sebagai desa wisata edukasi. Selain itu Mbak Min menyebutkan jika pesanan batik ini sudah sampai Riau. “Ingin mengajak warga, tapi dibayar pakai apa,” ujar Mbak Min
“Pesanan sebenarnya banyak ya, tapi kadang kendala di pembayaran jadi takut juga nanti kalau tidak bisa menggaji.” lanjtnya.
Menurut masyarakat sekitar, mereka memang sangat mengapresiasi kegiatan Mbak Min sebagai pengrajin batik dan pemerintah desa harus memberikan perhatian lebih. Jika ibu-ibu rumah tangga di sekitar diberikan pelatihan maka batik desa Drokilo akan berkembang.
“Setidaknya kalau kepala desa tidak bisa, mungkin dari ibu-ibu PKK untuk membantu,” kata Mbak Min. (Lis/Red)
*)Foto : Porses pewarnaan batik oleh mahasiwa KKN bersama pengrajin batik