Oleh: Ust. Sholikin Jamik
SuaraBojonegoro.com Lempar Jumrah Aqabah adalah salah satu ritual dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah haji di Mina, Mekah. Ritual ini melibatkan melempar jumrah (batu kecil) ke tiga tiang yang melambangkan setan.
Sejarah lempar Jumrah Aqabah berasal dari peristiwa yang terjadi pada masa Nabi Ibrahim (AS) dan Nabi Ismail (AS). Menurut kisah dalam agama Islam, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sebagai ujian iman. Ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk melaksanakan perintah tersebut, setan mencoba menggoda dan menghalangi Nabi Ibrahim dengan cara melemparkan batu kepadanya. Namun, Nabi Ibrahim melempar batu ke setan untuk mengusirnya.
Dalam mengenang peristiwa tersebut, ritual lempar Jumrah Aqabah dilakukan oleh jamaah haji. Ritual ini dilakukan pada hari ke-10 Dzulhijjah, setelah melaksanakan wukuf di Arafah. Jamaah haji melempar tujuh batu ke tiang yang melambangkan setan yang mencoba menggoda Nabi Ibrahim. Setelah melempar, jamaah haji biasanya berdoa dan berzikir.
Lempar Jumrah Aqabah merupakan salah satu dari serangkaian ritual lempar Jumrah yang dilakukan selama tiga hari di Mina. Ritual ini melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan mengingatkan jamaah haji akan kekuatan iman dan keteguhan hati Nabi Ibrahim dalam menghadapi cobaan. (**)