Exxon Dirikan Fasilitas Baca Di RSUD Dr R. Sosodoro Djati Koesoemo Bojonegoro

Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com –  Upaya meningkatan minat baca di masyarakat terus dilakukan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, organisasi masyarakat, perusahaan, hingga gerakan-gerakan yang dilakukan kelompok sukarelawan.

Berbagai program dan kegiatan dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat sadar literasi. Sasaran dan lokasinya pun beragam. Seperti yang dilakukan oleh manajemen RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo.

Rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini bekerjasama dengan operator Lapangan minyak Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) untuk menggalakkan gerakan literasi. Dengan dukungan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bojonegoro dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Bojonegoro, EMCL membuat fasilitas baca di rumah sakit tersebut.

“Bantuan ini diharapkan bisa memberi tambahan wawasan dan membantu penyembuhan pasien,” tutur Kepala RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo, Dr. H. Hariyono, M.Si, saat serah terima bantuan di lobby rumah sakit, Rabu (23/8/2017)

Hariyono mengatakan, banyak di antara pasien yang sakit karena gangguan mental dan fikiran. Sehingga ketika diberi wawasan dan pencerahan ilmu, mendorong mereka untuk sembuh.
“Harapannya dengan adanya bantuan ini bisa bermanfaat untuk jangka panjang agar pengunjung Rumah Sakit bisa lebih nyaman dan gemar membaca” ungkapnya dalam sambutan.

Bantuan yang diberikan EMCL kepada RSUD Bojonegoro berupa sebuah rak majalah beserta buku dan satu set kursi. Pada saat yang sama, EMCL juga memberi bantuan untuk Perpustakaan Daerah Bojonegoro berupa 400 buku, sebuah meja besar dan  delapan kursi.

“Perlu sinergritas semua elemen untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang saat ini kurang,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kabupaten Bojonegoro, Drs. Nuzulul Hudaya, M.Si.

Menurut Huda, kerjasama multi pihak ini harus selalu dibangun. Kata dia, selama ini masih minim terobosan-terobosan dalam gerakan literasi. Dan ketika ada juga belum terorganisasi dengan baik.

“Setidaknya kerjasama ini akan menginspirasi yang lain bahwa gerakan literasi, baca buku tidak hanya di sekolah atau di perpustakaan saja,” katanya.

Hal ini diamini oleh Government and Media Relations Manager EMCL, Katri Krisnati. Baginya, budaya baca erat kaitannya dengan budaya diskusi, menulis, dan apresiasi terhadapnya. “Jika terus diapresiasi, dimotivasi, dan diinspirasi, maka menumbuhkan kebiasaan ini akan mudah,” cetusnya.

Menurut Katri, kerjasama ini merupakan komitmen EMCL dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan. Selama ini, lanjut dia, EMCL melaksanakan berbagai program di bidang pendidikan. “Semua upaya ini kita lakukan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di bidang pendidikan,” pungkasnya. (wan/lis).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *