EMCL dan Ademos Lakukan Sosialisasi Program PATRADAYA tahun 2017 di dua Desa

oleh -
oleh
Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com –  ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menggandeng Asosiasi Sosial Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) menggelar sosialisasi Program Aksi Kemitraan Untuk Pemberdayaan Masyarakat (Patra Daya) yang merupakan program unggulan dari EMCL.

Program ini sendiri diperuntukkan bagi desa-desa yang dilewati lajur pipa proyek migas Banyuurip, kecamatan Gayam. Dimana program tersebut akan diberikan kepada 6 desa yakni Jelu, Jampet, Wadang, Bareng, Tengger (kecamatsn Ngasem) dan Sumbertlaseh (Kecamatan Dander).

Jampet dan Tengger menjadi desa pertama yang melaksanakan sosialisasi program Patra Daya dari total keenam desa yang didampingi Ademos. Musyawarah sosialisasi kedua desa tersebut dilaksanakan di Balai Desa setempat pada Rabu (26/07/2017) dengan jam yang berbeda. Yakni dimulai jam 10:30 WIB di Desa Jampet, sedangkan di Desa Tengger 12.20-selesai WIB.

Menurut Endra Mugi Rahayu selaku pendamping dari Ademos mengatakan bahwa Dalam musyawarah turut hadir dari kedua Kepala Desa Jampet dan Tengger Sukisno dan Cianto, perwakilan dari EMCL Slamet Rijadi. Serta, diikuti oleh masyarakat yang terdiri berbagai unsur seperti Tokoh masyarakat, RT/RW, BPD dan Karang Taruna.

Disela-sela pidatonya, ucapan terima kasih disampaikan oleh kedua kepala desa tersebut kepada EMCL dan Ademos. Karena dengan adanya program Patra Daya sangat membantu pembangunan infrastruktur utamanya masalah pembangunan jalan paving. Yang harapannya nanti bisa banyak membantu masyarakat dalam melakukan aktivitasnya.
Acara yang diakhiri dengan musyawarah desa oleh Kepala Desa dengan membahas tentang Pembentukkan timlak dengan jumlah 5 orang yang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, Bagian Logistik dan Teknis Mendapat respon yang baik dari Peserta Sosmusdes,.

Hal tersebut dibuktikan dengan keaktifan masyarakat dalam memberikan usulan dan masukkan dalam acara tersebut.

“Program ini nantinya sepenuhnya akan dikelola oleh desa dan melibatkan warga dalam pelaksanaan pembangunan sehingga selain dampak bangunan juga ada dampak ekonomi kepada warga desa penerima manfaat yang bekerja sebagai pekerja dalam pembangunan” Kata Endra Mugi Rahayu.  (wan/lis)