SUARABOJONEGORO.COM – Kegiatan tengah semester atau KTS merupakan kegiatan ditengah semester. Seperti yang tengah dilakukan Sekolah Dasar Negeri Pejambon, mengunjungi Dinas Pemadam Kebakaran Bojonegoro, Kamis (22/03/18).
Kepala SDN Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Siti Astutik mengatakan, kegiatan ini kegitan rutin. Bertujuan mengenalkan siswa pada lingkungan di luar sekolah sebagai bentuk pembelajaran langsung pada objek yang sekaligus referesing setelah melaksanakan (UTS) ujian tengah semester. Guru-guru sekolah dasar tersebut turut hadir menemani kegiatan belajar siswa.
Kegiatan diawali dengan kunjungan ke dinas pemadam kebakaran kabupaten. Anak-anak yang awalnya agak tegang karena mungkin baru pertama melihat mobil PMK yang sesungguhnya nanun dari keramahan petugas pemadam itu anak-anak kembali riang dan siap menerima penjelasan petugas pemadam terkait tindakan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara menyelamatkan diri, barang-barang apa yang diselamatkan.
“Dalam kunjungan ini, juga adanya demontrasi memadamkan api dengan menyemprotkan air dari mobil pemadam ketitik sasaran api dan diakhir kunjugan anak anak juga diajak naik mobil pemadam bersama awak mobil pemadam di jalan raya,” katanya.
Disela kegiatan anak-anaknya ibu-ibu wali murid dan bapak ibu guru diberiksn demo tentang bagaimana cara memadamka api bila gasnya bocor agar kompor tidak meledak dan tidak terjadi kebakaran. Petugas kebakaran yang berkantor di Jalan Ahmad Yani nomor 06 itu ternyata tidak hanya ramah menanggulangi si jago merah saja. Namun juga ramah pada anak-anak sekolah.
Selanjutnya siswa di ajak ke tempat rekreasi gofun, di water park inilah anak-anak sangat antusias sekali walau pakaian meteka basah tetap saja betah berlama-lama di kolam yang terbuat dari gelembung parasit itu tampak dari raut muka wajah-wajah mereka kelihatan ceria.
Kegiatan akhir sekolah ini, juga rencananya mengunjungi untuk melihat langsung gedung pemkab berlantai delapa yang tampak megah dan gagah itu namun belum bisa karena belum mengantongi ijin berkunjung pada hari jam kerja yang dihawatirkan dapat mengganggu aktifitas pegawai pemkab yang berkantor di gedung tertinggi di Bojonegoro itu, kecuali pada hari sabtu dan minggu. Sebagai solusinya mereka ramai-ramai bermain sambil berbelanja. (*/red)
