Drone Agrikultur Ciptaan Mahasiswa Teknik Unigoro Ikut Berperan Dalam Proses Eceng Gondok Jadi Kompos

SuaraBojonegoro.com – Ada yang unik saat aksi bersama bersih eceng gondok di Desa/Kecamatan Malo berlangsung, pada Minggu (29/10). Drone karya mahasiswa dan dosen prodi teknik industri Universitas Bojonegoro (Unigoro) sukses mengudara. Pesawat nirawak bernama Drone Agriculture with Sprinkle System ini menyemprot larutan eco enzyme ke limbah-limbah eceng gondok. Untuk mempercepat proses pembusukan agar bisa dimanfaatkan sebagai kompos.

Ketua Prodi Teknik Industri Unigoro, Eko Wahyu Abryandoko, S.Pd., MT., menuturkan, ada dua jenis drone yang dibawa ke Malo. Yakni drone racing untuk dokumentasi dan drone agrikultur untuk penyemprotan eco enzyme. Drone Agriculture with Sprinkle System yang diproduksi pada tahun 2021 memiliki dua fungsi. Yakni menyebar pupuk jenis granule dan menyemprot pupuk atau larutan cair.

Baca Juga:  Ketua LPPM Unigoro Ungkap Semut di Tambang Minyak Wonocolo Serap Berbagai Logam Berat

“Dengan fungsi seperti itu kita bisa menyebar pupuk jenis padat dan cair. Karena kebanyakan drone-drone yang sudah ada hanya bisa menyemprot cairan, tuturnya.

Eko menambahkan, proses paten Drone Agriculture with Sprinkle System saat ini berjalan 95 persen. Dia berharap drone karya dosen dan mahasiswa teknik industri ini bisa bermanfaat bagi publik. “Kita ditarget untuk paten drone tersebut. Intinya adalah bagaimana kita bisa berinovasi dan berkontribusi terhadap perkembangan penelitian yang ada. Drone ini sudah diujicobakan berulang kali dan lancar. Selain untuk bidang pertanian, saat Covid-19 merebak drone ini sempat digunakan untuk menyemprot disinfektan, imbuhnya.

Drone Agriculture with Sprinkle System bisa dioperasikan secara manual maupun otomatis. Muhammad Nurruduja, mahasiswa semester tujuh prodi teknik industri Unigoro mengungkapkan, ketika menyemprot larutan eco enzyme drone tersebut harus dioperasikan manual. Sebab di sekitar kawasan perairan sungai Malo banyak pepohonan yang menjadi penghalang.

Baca Juga:  Pengusaha Batu Bata di Kecamatan Padangan Banjir Pesanan di Musim Kemarau

“Tapi kalau tanahnya lapang dan tidak ada penghalang bisa di-setting auto. Jadi bisa langsung semprot. Dalam waktu lima menit, drone ini bisa menyebarkan 10 liter eco enzyme ke limbah eceng gondok yang sudah terkumpul,” ungkapnya.

Penyemprotan dengan drone ini bisa berlangsung cepat karena dilengkapi dengan empat nozel dan dorongan angin dari propeller (baling-baling, Red). (Lis/din)