Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – Diturunkannya spanduk yang bertuliskan nada kritikan terhadap pemerintah daerah Bojonegoro di desa Campurjo dan Ngroworejo oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bojonegoro mendapat tanggapan dari tokoh warga setempat. Selasa (15/02/22).
Novi Dwi Widodo, salah satu tokoh warga Kelurahan Ngeroworejo, menuturkan jika penurunan spanduk di Desa Campurejo dan Kelurahan Ngroworejo tersebut merupakan kepanikan Pemkab Bojonegoro. Bahkan dirinya menganggap jika hal tersebut merupakan anti kritik.
“Itu bentuk kepanikan dan anti kritik,” katanya.
Dirinya menganggap jika tidak ada yang salah dengan tulisan spanduk tersebut. Spanduk tersebut, lanjutnya, adalah bentuk aspirasi dari masyarakat yang ditujukan kepada Pemkab dan Pemerintah.
“Minyak goreng langka dan butuh pemimpin bukan penguasa. Jadi ya tidak ada yang salah itu kan kritik dan keluhan warga,” ujarnya.
Meski dirinya tidak tahu siapa dan kapan spanduk tersebut dipasang, namun demikian hal tersebut sah-sah saja. Selain itu dirinya menegaskan jika bentuk protes atau kritikan dapat dilakukan melalui media apapun.
“Dulu ada mural mengkritik pemerintah dan itu diapresiasi bahkan sampai diperlombakan. Sekarang pakai spanduk itu bagus,” tegasnya.
Dirinya berharap dengan adanya spanduk-spanduk tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi bagi semua pihak untuk berbenah.
Sementara itu Kasatpol PP Kabupaten Bojonegoro, Arif Nanang, saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsAppnya prihal diturunkannya spanduk di Desa Campurejo dan Kelurahan Ngeroworejo hingga saat ini belum menjawab.
Seperti yang diberitakan sebelumnya di Desa Campurjo dan Kelurahan Ngeroworejo terpasang spanduk yang dengan tulisan mengkritik pemerintah di Desa Campurejo dan Kelurahan Ngeroworejo. Namun demikian belum diketahui siapa dan kapan spanduk tersebut dipasang. (Bim/red).