SuaraBojonegoro.com — Universitas Bojonegoro (Unigoro) menjajaki kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) di bidang pengembangan pendidikan. Rencananya, Unigoro akan mendirikan fakultas baru sekaligus kolaborasi riset.
Penjajakan kerja sama ini ditandai dengan kunjungan Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si., dan pejabat struktural Unigoro di UGM pada Senin (13/5/24).
Rangkaian kunjungan ini diawali di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM. Di kesempatan ini, Arief menyampaikan keinginannya untuk mendirikan fakultas baru di Unigoro, yakni Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. “Dekan FKG UGM, Prof. Suryono menyambut baik rencana kami. Beliau juga menyampaikan beberapa hal terkait administrasi, SDM, dan pelaksanaan sebelum mendirikan fakultas tersebut,” terang Arief.
Delegasi Unigoro melanjutkan kunjungan ke Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM. Kepala Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri, Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, Ir. Johan Syafri Mahathir Ahmad, S.T., M.Eng., Ph.D, IPM, dengan tangan terbuka menerima kedatangan rombongan dari Kota Ledre. Direktur PIC Kerja Sama Internasional, Fauzian Noor, SP., MM., menerangkan rencananya untuk menyelenggarakan KKN tematik kolaboratif dengan UGM. Sementara Kabid Penelitian LPPM Unigoro, Mrabawani Insan R., M.P.W.K., menambahkan perlunya ada kerja sama di bidang riset. “Dari UGM menyampaikan keterbukaannya untuk melaksanakan kolaborasi. Serta perlu dilakukan MoU dalam waktu dekat,” imbuh Insan.
Terakhir, delegasi Unigoro berkunjung di Fakultas Geografi UGM. Arief menyampaikan harapannya agar Unigoro dapat menjadi kampus binaan UGM. Sekaligus membantu Unigoro dalam pendirian Fakultas Geografi dan Inovasi. Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., sepakat dengan rencana tersebut serta menyatakan siap membantu pengembangan pendidikan di Unigoro.
Hubungan antara Unigoro dengan UGM tidak terjalin secara tiba-tiba. Ketua Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) UGM, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., menuturkan, komunikasi antar kedua kampus ini dijembatani oleh asisten pribadinya Ahmad Ilham Romadhoni, S.Si., yang juga putra daerah Bojonegoro. “Untuk mendirikan Fakultas Geografi dan Inovasi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sehingga pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap,” tuturnya.
Rencananya, ada tiga prodi di Fakultas Geografi dan Inovasi Unigoro. Yakni Geografi Lingkungan, Pembangunan Wilayah, serta Kartografi dan Penginderaan Jauh. Prof. Suratman menambahkan, Unigoro mengembangkan pendidikan di berbagai sektor untuk menyongsong era Sustainable Planet, Food, Health, and Energy. (ins/din)