Diduga Dana PKH 4 Warga Desa Mojo Ditilap, KPM Tak Terima Uang Pencairan Tapi Muncul di Print Out

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com -Tidak ada ketransparanan pencairan terhadap pemerima manfaat disinyalir terjadi pada pencairan dana PKH (Program Keluarga Harapan) Desa Mojo Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, pasalnya ada 4 penerima manfaat yang menemukan telah terjadi pencairan di buku print out, akan tetapi uangnya tak kunjung diterima oleh 4 orang KPM.

Ditengarai bahwa uang dana PKH yang tidak diberikan tersebut digesek dengan menggunakan ATM oleh orang lain karena Kartu ATM dikumpulkan oleh Ketua Kelompok, hingga saat ini dana yang seharusnya turun 3 kali berturut turut ditahun 2019 namun tidak kunjung cair.

Dari data yang dihimpun Media SuaraBojonegoro.com, ada 4 orang penerima manfaat dari dana PKH yang dananya tak kunjung cair meskipun di buku print out nya kelua diantaranya adalah Sukilah, Susianti, Aminah, dan Suparti, warga Desa Mojo. Diketahui jika ada munculnya uang dana PKH yang seharusnya mereka terima ini setelah mereka mendatangi kangor Dinas Sosial dan diketahui melalui Print out dana PKH mereka telah cair.

Susianti, mengatakan bahwa dirinya saat masih terdata penerima manfaat PKH sebanyak 3 kali berturut turut tidak mendapatkan dana PKH namun di Print out buku tabungannya dananya sudah keluar, “Kemudian saya lapor di pihak pemerintah Desa dan kemudian pendamping PKH dipanggil tapi tidak ada jawaban,” Katanya.

Baca Juga:  Ujian Tes Perades di Kalitidu, Pengawas Independen Merasa Tak Dapat Tempat

Hingga sampai sekarang belum ada kejelasan terkait keberadaan uang PKH yang seharusnya diterima oleh penerima manfaat tersebut. Susianti juga sempat didatangi ketua Kelompok dan menyampaikan jika pendamping PKH merasa bingung karena ada warga yang mendatangi Kantor Dinas Sosial.

Keempat warga tersebut sudah tidak mendapatkan dana PKH sejak tahun 2019, dan jika di kalkulasi keempat perempuan ini tidak mendapatkan pencairan dana PKH 6 hingga 7 kali. Padahal para penerima manfaat dana PKH ini anak anaknya masih bersekolah hingga saat ini, hal ini menjadi pertanyaan warga yang sudah tidak mendapatkan dana PKH dengan alasan anak anak mereka masih sekolah.

Dikabarkan lagi, pasca ada penerima dana PKH yang mendatangi kantor Dinsos kemudian setiap penerima manfaat dana PKH, Dikumpulkan di Balai Desa setempat pada bulan Mei 2020 lalu dan dihadiri pendamping Desa, bahwa ada yang memberi penyampaian agar tidak bilang jika ada potongan sebesar Rp25 ribu sebagai adminiatrasi, dan para penerima PKH ini disarankan agar menyampaikan tidak ada potongan jika ada yang menanyakan, bahkan ada satu lansia penerima PKH dilarang untuk datang ke Balai Desa guna ikut pertemuan tersebut.

Baca Juga:  Tradisi Wiwitan, Bentuk Rasa Syukur Sebelum Panen Padi Di Desa Ngujo

Menurut warga Penerima PKH sebulan sekali ada pertemuan dirumah warga, akan tetapi pertemuan kemarin tersebut dilakukan di Balai Desa Mojo.

Menanggapi adanya hal tersebut Pendamping PKH Desa Mojo, Deni, menyampaikan bahwa dirinya sudah pernah menyampaikan ke pihak terkait bersama kepala desa, dan adanya Dana masuk itu. Dan setahu Deni dana tersebut ada dan sudah diambil dari ketua kelompok dengan alasan waktu itu tidak dapat mengambil secara langsung.

“Kami sudah pernah menjelaskan dari dulu, Artinya penjelasan yang dari dulu hingga sekarang tidak dimengerti oleh ke empat peserta tersebut,” Kata Deni.

Deni juga menyayangkan jika hal tersebut terus di cari, bagaimana dirinya dapat menjelaskan dengan dalih jika yang dijelaskan tidak mengerti. Dirinya juga mempertanyakan terkait persoalan tersebut harus dijelaskan pendamping PKH yang mana karena untuk Desa Mojo mengalami pergantian sebanyak 3 kali.

“Saya adalah pendamping baru di Desa Mojo, dan saya baru mendampingi Mojo ke Regulasi,” Tutur Deni.

Terkait adanya dugaan potongan dana PKH secara pribadi Deni juga tidak mengetahui secara langsung, karena selama covid 19 dirinya tidak boleh melakukan kegiatan perkumpulan.(Sas/Team)

*) Foto Prin Out Pencairan uang PKH milik salah satu KPM Mojo