Diduga Ada Limbah Minyak Di Sungai Bengawan Solo, Rugikan Petani

SUARABOJONEGORO.COM – Terkait dengan pencemaran Sungai Bengawan Solo, beberapa pekan ini menjadi sorotan publik. Pasalnya pencemaran Sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut di duga mengandung limbah minyak. Selain berdampak pada bagi warga diseputaran Sungai Bengawan Solo tercemarnya Sungai dapat berdampak bagi kesuburan tanah. Kamis (02/08/18).

Insinyur Pertanian Universitas Wisnu Wardhana (UNIDHANA) Malang Urip Widodo, menuturkan bahwa jika dalam kandungan Sungai Bengawan Solo tersebut mengandung limbah minyak maka kandungan tersebut dapat merugikan para Petani khususnya di Bantaran Sungai.

“Kalau dampaknya bisa mengakibatkan tanaman mati itu tinggal kandungannya besar atau tidak,” katanya.

Selain itu, akibat pencemaran tersebut dirinya menegaskan jika selain mempengaruhi tanaman kandungan minyak di Sungai Bemgawan Solo dapat mempengaruhi kesuburan tanah.

Baca Juga:  Ada Rakyat Yang Jadi Korban Atas Kebijakan Pemkab Bojonegoro Menutup Akses Jalan Penyeberangan Perahu

“Yang jelas selain tanaman pasti tanahnya juga tidak subur,” ujarnya.

Melalui suarabojonegoro.com, alumni UNIDHANA tahun 2003, ini menuturkan jika dampak pencemaran untuk jangka pendek dapat mempengaruhi tanaman, dan jangka panjang dapat mempengaruhi tanah dengan berkurangnya unsur hara atau kandungan pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam tanah.

“Dampak jangka pendek langsung berefek ke tanamannya, kematian, kelayuan, pertumbuhan lambat, stagnan, layu bahkan mati sehingga berakibat pengurangan produksi. Sedangkan jangka panjangnya tanahnya akan kurus dari unsur hara atau kandungan pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam tanah. sehingga mengakibatkan tanah tidak subur sehingga untuk mengembalikan membutuhakan bahan organik yang sangat besar,” jelasnya.

Lebih jauh pria yang sekaligus pengusaha tanaman ini berharap kepada Dinas terkait untuk selalu memperhatikan pengelollan limbah. Sehingga tidak berdampak pada masyarakat khususnya di bantaran Sungai.

Baca Juga:  Sungai Begawan Solo Kembali Makan Korban Hingga Meninggal Dunia

“Yang namanya pengelolaan limbah itu harus ada, kalau tidak jelas itu sebuah kekeliruan,” pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa sejak sepekan ini Sungai Bengawan Solo diduga mengalami pencemaran yang mengakibatkan ikan-ikan mati. Nurul Azizah selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, menuturkan bahwa dalam pemeriksaan awal Sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut mengalami penigkatan pencemaran minyak dua kalai lipat dari batas toleransi. (Bim/red).

Reporter : Bima Rahmat