Oleh : H. Sholikin Jamik
SuaraBojonegoro.com – Hakekat ibadah puasa Ramadhan yang di peruntukkan hanya kepada orang yang beriman adalah menuju mimpi besar menjadi orang bertaqwa. Orang bertaqwa pasti sadar dan mempercayai tentang hari pembalasan yang salah satu tahapan nya di padang mahsyar. Karena pada hari kiamat kelak, manusia dari zaman Nabi Adam akan dikumpulkan di satu tempat yang sangat luas yang diberi nama Padang Mahsyar. Di tempat ini, manusia akan diadili satu per satu di hadapan Allah untuk mempertanggungjawabkan semua amal amal perbuatan yang dilakukan di dunia. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw disebutkan bahwa manusia pada saat itu, termasuk mereka yang dibangkitkan dari alam kubur, akan digiring dan dikumpulkan menuju padang mahsyar dengan 3 kategori golongan.
Pertama adalah golongan yang menaiki kendaraan. Golongan ini menurut penjelasan para ulama berjalan menuju Padang Mahsyar dengan fasilitas-fasilitas seperti makanan, pakaian, dan menaiki unta yang pelananya terbuat dari emas. Mereka adalah para orang-orang yang bertakwa, para nabi, para rasul, para wali, dan seterusnya
Golongan yang kedua, lanjutnya, adalah golongan yang berjalan kaki. Golongan ini berjalan dengan tanpa alas kaki namun tidak memakai pakaian sehelaipun alias telanjang. Terkait dengan hal ini Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah terkait apakah mereka tidak saling melihat aurat. “Mereka tidak sempat untuk melihat aurat orang lain. Kenapa? karena sibuk dengan urusan masing-masing,” sesuai hadits Rasulullah saw. Golongan ini tidak terpengaruh dengan kecantikan, kemolekan, dan ketampanan orang lain atau melihat aurat orang lain karena sibuk dengan urusan diri sendiri. Golongan ini adalah golongan orang-orang yang muslim, tetapi menjadi pelaku dosa-dosa besar.
Kemudian golongan orang ketiga adalah golongan yang berjalan ke Padang Mahsyar namun kakinya di atas dan kepalanya di bawah.Golongan ketiga ini berjalan dengan kepala mereka diseret oleh malaikat. Inilah golongan orang-orang kafir. Di Padang mahsyar nanti, matahari hanya akan berjarak 1 mil dari kepala manusia. Semua yang ada di situ akan merasakan panasnya sengatan matahari sampai tubuhnya hancur, kulitnya tercabik-cabik dan tulangnya berserakan. Namun Allah akan mengganti dengan kulit baru, lalu dibangkitkan kembali agar merasakan adzab, dan begitu seterusnya. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 56 yang artinya: “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab
*)Penulis : Dosen Stikes Muhammadiyah Bojonegoro.
Jatim.