Di Kedungadem Permintaan Nikah Di Malam ‘Songo’ Menurun

Reporter: Iwan Zuhdi

suarabojonegoro.com –  Melaksanakan ijab dan qobul perkawinan di Bulan suci Ramadan masih menjadi pilihan banyak orang. Khusunya di malam sembilan atau ‘malem songo’. Dinilai hari tersebut merupakan hari baik untuk dilakukan sebuah perkawinan. Namun, di Wilayah Kedungadem Kabupaten Bojonegoro angka perkawinan di ‘malem songo’ menurun dibanding Ramadan tahun sebelumnya. Sabtu (17/6/17).

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kedungadem, Muhtarom mengatakan, pasangan calon nikah pada Ramadan ini (malam songo) hanya 52 pasangan. Terjadi sedikit penurunan dibanding Ramadan sebelumnya. ” Ya penurunan sedikit. Hanya 52 pasang. Tahun sebelumnya ada 60 pasang,” katanya.

Kenapa malam songo masih menjadi pilihan?. Katanya masyarakat masih menganggap malam itu merupakan hari yang baik untuk dilakukan sebuah perkawinan. “Ya mungkin karena malam itu dianggap sakral tidak perlu hitung hitungan hari,” jelasnya.

Permintaan pelaksanaan ijab dan qobul sebagian besar dilakukan dirumah salah satu mempelai. Diharapkan, 4 tenaga dari KUA setempat tidak kuwalahan.

“Banyak yang di Rumah. Ya semoga tidak kuwalahan, karena dimulai jam 2 siang dan petugasnya hanya 4 orang,” pungkasnya. (wan/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *