Data Bantuan Personel Pemutus Covid 19 Yang Mirip Parsel Dari Pemkab Bojonegoro Dianggap Kurang Tepat Sasaran

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Polemik carut marutnya penerima Bantuan Sosial untuk Personil pemutus Rantai Sebaran Covid 19 yang dikemas mirip Parsel dan diberikan oleh Pemkab Bojonegoro melalui Berbagai pihak diantaranya adalah Perangkat Desa yang langsung kepada masyarakat penerima dinilai oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro Sukur Priyanto masih kurang tepat sasaran.

Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat penerima yang bukan petugas Tim pemutus Mata Rantai Sebaran Covid 19, mendapatkan bingkisan yang mirip Parsel lebaran dengan kartu Ucapan Selamat Lebaran Hari Raya Idul Fitri, sehingga ada juga yang mengembalikan bingkisan tersebut, seperti yang dilakukan oleh Kades Kepohkidul, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, beberapa waktu lalu karena dianggap tidak tepat sasaran dan dikhawatirkan menjadikan polemik tersendiri di masyarakat.

Namun tidak hanya kurang tepat sasaran ini dalam pembagian paket lebaran atau Bansos tersebut , bahkan dengan adanya pembagian kepada masyarakat yang diduga Ngawur oleh oknum Pegawai THL (Tenaga Harian Lepas) di Pemkab Bojonegoro, sehingga terjadi rebutan dimasyarakat saat dibawa oleh pria yang diduga bernama Irsyad dengan menggunakan mobil ber plat Nomor S 1048 BP yang ditengarai mobil tersebut harusnya plat merah, karena diindikasi mobil Sekpri Bupati.

Baca Juga:  LBH AKAR Temukan Ada Mafia di Program BPNT, Komisi C DPRD Bojonegoro Minta Dinsos Evaluasi

Sukur Priyanto menjelaskan bahwa dengan adanya pembagian yang tidak melalui data yang jelas sebagai petugas pemutus Rantai Sebaran Covid 19 di Bojonegoro, apalagi dibagikan langsung kemasyarakat secara langsung tanpa melalui pendataan seperti dalam Vidio yang beredar dengan adanya warga yang berbondong bondong berebut untuk mendapatkan paket lebaran yang pernah dikembalikan oleh Kades Kepohkidul tersebut.

“Kami sampaikan bahwa Informasi yang kami Dengar, tentang pembagian bantuan tersebut tidak semuanya tepat sasaran, seharusnya penerima harus benar benar petugas pemutus Rantai Covid 19,” Terang Sukur Priyanto usai Hering bersama Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Kamis (20/5/2021).

Menurut Sukur, seharusnya ada yang berhak menerima bantuan tersebut namun tidak mendapatkan , dan ada yang tidak berhak namun mendapatkan, sehingga terjadi carut marut data ini menjadi polemik dan masuk ke DPRD Bojonegoro.

Dari data yang diterima oleh SuaraBojonegoro.com bahwa paket bantuan yang mirip Parsel lebaran tersebut, sebagai leading sektornya adalah Dinas Kesehatan namun dialihkan melalui BPBD Kabupaten Bojonegoro.

Namun sampai saat ini DPRD masih belum mengetahui jelas darimana asal data tersebut dan melalaui siapa, “dan informasinya anggaran senilai Sekitar 4 miliar lebih ini juga belum di serap,” Pungkas Sukur Priyanto.

Baca Juga:  Nasuka : Saya Tidak Bernafsu Menjadi Pimpinan

Sebelumnya, Sebanyak 68 bantuan paket lebaran yang di kembalikan di kantor Kecamatan Kedungadem dan diterima langsung oleh Camat Agus Saiful Aris pada kemarin lalu Senin (17/05/2021), menjadi perbincangan para masyarakat dan pihak media.

Kemudian beredar Vidio sebuah mobil berplat S 1084 BP yang membagikan paket lebaran kepada warga di Kecamatan Kedungadem kepada warga yang tidak berhak menerimanya pada sore hari menjelang magrib, Rabu (19/5/2021) kemarin.

Dikonfirmasi, Camat Kedungadem, Agus Saiful Aris saat di konfirmasi melalui pesan wathsapnya mengungkapkan, bahwa dirinya hanya sebatas mendampingi dari pihak kabupaten  dan memang benar bahwa bingkisan bantuan tersebut itu di bagikan kepada masyarakat siapa yang mau menerimanya khususnya wilayah kedungadem.

“Dan parsel tersebut di ambil lagi oleh irsyad di kantor kecamatan atas ijin saya dan di bagikan ke masyarakat,” Ujar Camat.

Saat di singgung mengenai penerimaan tidak sesuai NIK, Camat Agus hanya mengungkapkan bahwa apapun bentuknya pembagian itu tetap sesuai NIK, dan Paket lebaran itu kan yang mengembalikan kadesnya bukan warganya. (Red/Lis)