DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE

Oleh: Nadila Hidayati Rohmana

suarabojonegoro.com – Kehadiran telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah mengubah kehidupan manusia. Sejak merebaknya penggunaan handphone, hampir semua kalangan memiliki dari seorang tukang becak dari penghasilan pas-pasan, hingga pengusaha dengan penghasilan ratusan juta perhari. Perkembangan ponsel di jaman ini telah memberikan perubahan perilaku bagi para penggunanya, baik dari segi konsumerisme ataupun dari sisi psikologis.

Apalagi untuk tipe ponsel yang masuk dalam kategori smartphone, banyak sekali ditemukan perilaku menyimpang yang sering dilakukan pengguna ponsel pintar ini. Kebanyakan pengguna ponsel pada saat ini sudah memposisikan ponselnya sebagai asisten pribadi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Dalam pengguanaan ponsel dewasa ini, kita pasti mendapatkan sisi positif dari ponsel ini. Bukan hanya sisi positif saja yang kita dapatkan dari teknologi ponsel ini, sisi negatif lah yang mau tidak mau harus kita dapatkan juga.

Dalam hubungan antar manusia dampak positif penggunaan ponsel meningkatkan konektivitas, baik jarak dekat maupun jarak jauh, dan mengurangi jumlah waktu dimana kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Dahulu kita perlu hadir secara fisik dengan seseorang di era pra-handphone, tetapi hari ini kita dapat berbicara dengan seseorang dimana saja, sambil berjalan-jalan atau duduk di cafe. Selain mempengaruhi komunikasi pribadi kita, dampak positif ponsel juga telah mempengaruhi cara kita melakukan bisnis.

Studi mengenai dampak positif ponsel bagi kehidupan sosial ini juga menemukan bahwa setengah dari respon menggunakan ponsel mereka untuk tujuan bisnis saat melakukan liburan, mengaburkan batas antar kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Berkomunikasi melalui teks memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan dengan orang lainyang mungkin tidak tepat untuk dilakukan di depan umum atau di acara tertentu, seperti dalam sebuah acara rapat. Dengan terciptanya smartphone, pengguna sekarang dapat mengakses akun jejaring sosial mereka melalui ponsel mereka, meningkatkan jumlah metode dimana seseorang dapat berkomunikasi. Ponsel juga memberikan kemudahan dalam berkomunikasi  dalam jarak jauh dan dengan biaya yang sangat murah.

Dampak negatif penggunaan ponsel merupakan kecanduan ponsel tersebut jika saja hanya dibiarkan begitu saja akan berakibat fatal. Efek ketergantungan yang terjadi akan semakin besar dan merusak psikologis terhadap dirinya sendiri. Salah satu penyebab utama yang sering menjadi acuan kecanduan ponsel adalah kemudahan akses yang diberikan oleh ponsel pintar tersebut. Dengan kemudahan semua akses itulah pengguna merasa mempunyai kenangan tersendiri terhadap hal baru yang ditawarkan oleh ponsel pintarnya tersebut.  Para pengguna ponsel tersebut akan selalu memprioritaskan hal baru yang ada disponselnya, meskipun ada hal laiin yang lebih penting. Selain itu pengguna ponsel tidak hanya dikalangan orang-orang remaja hingga dewasa saja, bahkan anak TK dan SD pun sudah dibekali ponsel oleh orang tuanya. Namun dampak negatif penggunaan ponsel terbesar adalah pada anak-anak. Penggunaan ponsel yang paling mencolok pada anak adalah perubahan tingkah laku. Terlalu sering menggunakan ponsel yang memiliki beberapa aplikasi dan fitur menarik, membuat anak tidak terlalu peka terhadap lingkungan. Jika komunikasi antara anak dan orang tua lebih banyak menggunakan ponsel, maka dampak negatif penggunaan ponsel seperti ini berimbas buruk pada hubungan orang tua dan anak.

Dengan ponsel masyarakat kini lebih cenderung menjadi masyarakat yang malas karena hanya dengan ponsel dapat melakukan berbagai aktifitas komunikasi sehingga proses interaksi secara langsung atau tatap muka dengan orang lain jarang dilakukan. lam berkomunikasi dengan telepon seluler kita dihadapkan dengan dua situasi yang berbeda yang kita sebut positif dan negatif. Tidak hanya membantu dalam berkomunikasi dengan oranag lain, bahkan berbisnis. Sisi negatif juga kita dapatkan dalam penggunaan ponsel secara berlebihan, pengaruh ini menyangkut pada kesehatan dan kurangnya interaksi langsung antara kita dengan orang lain. Dengan adanya dua pilihan ini, kita dituntut untuk selalu mengintrospeksi diri akan masalah tersebut, di dalam teknologi yang baru bukan hanya kemudahan yang kita dapatkan, tetapi kita juga harus tahu dampak buruk yang ditimbulkan dari teknologi tersebut. (*)

*) Penulis adalah mahasiswa IKIP PGRI BOJONEGORO. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Lahir di Blora 21 November 1997. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *